BPOM Bali libatkan pemuka agama pantau peredaran obat dan makanan
"Kita menggandeng pemuka-pemuka agama, karena masyarakat Bali sangat patuh pada pemuka agama," kata Endang.
Komisi IX DPR melakukan kunjungan kerja ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bali. Salah satu yang menjadi sorotan yakni soal cara kerja BPOM mengontrol peredaran obat dan makanan di Bali.
Kepala BPOM Bali Endang Widowati menjelaskan, pihaknya melibatkan tokoh-tokoh agama di Bali untuk mengontrol masyarakat agar menjaga sterilitas makanan-makanan tradisional dari bahan-bahan kimia yang berbahaya seperti formalin dan zat pewarna merah.
Endang mengatakan, makanan tradisional tak bisa dipisahkan dari adat-istiadat Bali. Sehingga, pelibatan tokoh agama diharapkan mampu mengontrol masyarakat dalam memproduksi makanan untuk menggunakan bahan pangan yang benar. Sebab, eksistensi tokoh agama, menurut Endang masih sangat disegani dan ditaati oleh masyarakat.
"Kita menggandeng pemuka-pemuka agama, karena masyarakat Bali sangat patuh pada pemuka agama," kata Endang di kantor BPOM Bali, Selasa (24/2).
Selain itu, Endang menambahkan, BPOM Bali juga melakukan kerjasama dengan perangkat-perangkat desa yang ada untuk memberikan penyuluhan terkait bahan-bahan pangan yang bersih dan sehat.
"Kami juga kerjasama dengan perangkat desa, termasuk Karang Taruna agar aktif melakukan penyuluhan sehingga makanan tradisional Bali terjamin," tandasnya.