BPOM: Obat kuat paling banyak dipalsukan
BPOM mengimbau masyarakat lebih hati-hati mengonsumsi obat yang dijual dengan harga murah.
Temuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sepanjang Januari-Desember 2013, tercatat ada 13 merek obat yang dipalsukan. Dari 13 merek itu, yang paling banyak dipalsukan adalah obat kuat dan obat penghilang rasa sakit.
"Yang paling tinggi dipalsukan kalau diurutkan Ponstan, Viagra, Levitra, dan Cialis," kata Kepala BPOM, Roy A Sparringa, di Aula Gedung C, Kantor BPOM Pusat, Jakarta, Rabu (8/1).
Roy menambahkan, beredarnya obat-obat palsu ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan yang bersangkutan dan negara mencapai Rp 1,1 miliar. "Nilai ekonominya banyak yakni mencapai Rp 1,1 miliar," ujarnya.
Agar tak terjebak dan jadi korban, Roy mengimbau masyarakat lebih waspada dan jeli. Masyarakat juga diminta tak mudah tergiur dengan harga obat murah.
"Jangan salah, obat ilegal berbeda dengan obat palsu. Obat ilegal tidak ada izinnya, obat palsu menirukan obat aslinya. Dampaknya terasa nanti, jadi jangan lihat murahnya," pungkasnya.