Briptu Mirza gendong nenek 71 tahun menyeberang jalan raya
Dengan sigap, Mirza menghentikan laju kendaraan dan menghampiri nenek tadi untuk membantu menyeberangkannya.
Pada Kamis (10/3) siang, kondisi lalu lintas di Jalan Raya Soekarno Hatta Cepiring, tepatnya di dekat Pabrik Industri Gula Nusantara Cepiring ramai. Lalu lalang kendaraan yang melintas tak bisa terelakkan. Terlebih lagi, saat itu jam pulang anak sekolah yang menambah keramaian jalanan.
Di sisi jalan, terlihat ada seorang nenek kesulitan hendak menyeberang. Raut wajah nenek 71 tahun itu tampak ketakutan menyeberang jalan yang dipadati oleh kendaraan.
Rupanya gerak gerik ketakutan sang nenek terlihat oleh salah seorang anggota Satuan Lalu-lintas Kepolisian Resor Kendal, Jawa Tengah, Brigadir Polisi Satu Mirza Dwi Rifki. Kala itu, Mirza tengah bertugas di sekitar jalanan tersebut.
Dengan sigap, Mirza menghentikan laju kendaraan dan menghampiri nenek tadi untuk membantu menyeberangkannya. Namun nenek yang tidak diketahui namanya itu, tetap takut menyeberang walaupun akan digandeng untuk menyeberang. Ternyata nenek tersebut trauma saat berada di jalan raya dan selalu takut ketika menyeberang.
Mengetahui kondisi itu, Mirza tak berpikir lama dia berinisiatif menggendongnya hingga ke seberang jalan. Menurut Mirza, tindakannya tersebut muncul karena nalurinya sebagai seorang anggota Polri yang harus selalu siap untuk melayani masyarakat, terutama kepada orang-orang yang mengalami kesulitan.
"Sebagai seorang Polisi hati saya langsung tergerak untuk menggendong nenek tadi, agar sang nenek merasa aman dan terlindungi," kata Mirza, dikutip dari Humas Polres Kendal Jumat (11/3).
Sang nenek yang sudah renta terlihat senang diseberangkan dengan digendong oleh Mirza. Dia merasa ketakutannya hilang setelah digendong menyeberang dibantu polisi. Tidak banyak kalimat terucap selain terima kasih dari nenek tersebut.
"Pelayanan prima dengan apa adanya, melayani dengan tulus ikhlas," sambungnya usai menggendong sang nenek.
Kasat Lantas Polres Kendal, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agus Triyono sangat mengapresiasi tindakan Mirza membantu seorang nenek yang kesulitan menyeberang dan menggendongnya.
"Saya bangga dan apresiasi untuk Briptu Mirza, semoga ini bisa menjadi contoh bagi anggota Polri yang lain," ucap Agus.
Baca juga:
Cerita Bripka Anra, usut kebakaran hutan hingga pimpin jenderal PBB
Saat jadi penyidik Polda Riau, Bripka Anra banyak diandalkan atasan
Mengagumkan, Bripka Polri bisa pimpin kolonel dan jenderal PBB
Pulang kerja, polisi jujur ini kerja jadi tukang sol sepatu
Penghasilan pas-pasan, Aipda Suyono nyambi buka warung kaki lima
Di sela tugas, Polwan cantik ini tetap rajin baca Alquran
Cerita anggota Brimob hidup mati buru Santoso di Poso
-
Siapa saja yang terlibat dalam tawuran di Kendal? Enam pelajar dari aksi tawuran di Gondang itu diamankan. Dari tangan pelaku tawuran, polisi juga berhasil menyita barang bukti berupa dua bilah pedang. "Untuk korban ada tiga orang alami luka-luka dan masih menjalani perawatan," jelasnya.
-
Dimana lokasi tawuran terjadi di Kendal? Puluhan pemuda dari dua kelompok terlibat tawuran di Jalan Raya Pantura Kendal, atau tepatnya di Desa Gondang, Kecamatan Cepiring, Kendal, Sabtu (3/11) pukul 02.00 WIB.
-
Bagaimana prosesi pelaksanaan Tedhak Siten di Kendal? Mengutip dari jurnal Makna Tradisi Tedhak Siten pada Masyarakat Kendal : Sebuah Analisis Fenomenologis Alfred Schutz yang ditulis oleh Tika Ristia Djaya, terdapat 2 acara yang dilakukan oleh masyarakat Kendal dalam melaksanakan tradisi Tedhak Siten, yaitu :- Mengundang dukun bayi dan anak dipijat agar bisa cepat jalan- Mengundang kyai untuk memberikan doa agar kelak anak dapat tumbuh dengan sehat dan dijauhkan dari rintangan hidup
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"