Buat makan, Maisyaroh suruh anaknya yang kelas IV SD jadi copet
"Ibu bilang ambil saja dompetnya, untuk beli baju lagi dan jajan," kata Suryani.
Orangtua semestinya mengajarkan anaknya dalam kebaikan. Namun berbeda dengan Maisaroh (46). Beralasan tak punya uang untuk makan, janda ini nekat menjadikan anaknya yang masih berusia sepuluh tahun menjadi pencopet.
Sial, usai beraksi, Maisaroh dan anaknya Suryani ditangkap pemilik barang dan akhirnya diserahkan ke Mapolresta Palembang. Kejadiannya bermula saat Maisyaroh dan anaknya datang ke sebuah distro di kawasan Sekip Palembang, Kamis (27/11) siang.
Melihat dompet milik distro terkapar di laci kasir, Maisaroh pun mulai menjalankan strategi. Dia berpura-pura memilih pakaian, sedangkan anaknya yang masih duduk di bangku kelas IV SD itu disuruh mengambil dompet itu saat pemiliknya lengah.
Usai mengambil, dompet itu diserahkan kepada ibunya. Sial, aksi mereka ketahuan Vina Yunita (25). Spontan, pelaku Maisyaroh dan anaknya keluar toko dan naik angkot. Korban yang mengejar menggunakan sepeda motor melihat kedua pelaku menghitung uang dari dompet.
"Saya potong angkot itu, saya salip dan distop paksa. Untung ada polisi lewat jadi mereka ditangkap," ungkap Vina, Kamis (27/11).
Anak pelaku, Suryani dengan polos membenarkan dia mengambil dompet milik korban atas perintah ibunya. Aksi pencopetan ini sudah kerap dilakukan dan semuanya berhasil.
"Ibu bilang ambil saja dompetnya, untuk beli baju lagi dan jajan," ujarnya.
Sementara, pengakuan tersangka Maisyaroh, dia nekat menyuruh anaknya mencopet untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami tinggal berdua saja, mau makan susah. Biar tidak ketahuan, dia (anaknya) saya suruh nyopet, saya yang awasi dari belakang," kata dia.
Dari tangan tersangka, polisi menemukan uang sebesar Rp 240 ribu milik korban. Tersangka Maisyaroh kini ditahan dan terancam hukuman lima tahun penjara, sedangkan anaknya Suryani dipulangkan karena masih di bawah umur.