Budi Daya Pisang Cavendish di Lahan 0,5 Ha, Pria Lumajang Untung Puluhan Juta Rupiah
Usaha Muhammad Jamaludin memanfaatkan lahan tidak terpakai menjadi kebun pisang jenis cavendish tidak sia-sia. Dia bisa meraup hingga puluhan juta rupiah sekali panen dari kebun itu.
Usaha Muhammad Jamaludin memanfaatkan lahan tidak terpakai menjadi kebun pisang jenis cavendish tidak sia-sia. Dia bisa meraup hingga puluhan juta rupiah sekali panen dari kebun itu.
Pria yang akrab disapa Jamal ini mengusahakan pisang cavendish berkualitas ekspor dengan memanfaatkan lahan sekitar 0,5 hektare (Ha) di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Lahan itu ditanami setidaknya 1.000 batang pohon pisang jenis cavendish.
-
Bagaimana pisang melengkung? Ini menciptakan bentuk melengkung karena pisang secara efektif melipat dirinya sendiri untuk mencari matahari.
-
Di mana pisang dibudidayakan? Buah ini dibudidayakan di Asia Selatan dan New Guinea sebelum meluas ke Eropa pada tahun 300 Masehi.
-
Kapan Taman Pisang diresmikan? Menurut laman Youtube Tangerang TV yang dikelola pemkot setempat, taman diresmikan pada 2014 silam dan memiliki luas area hingga 3 hektare.
-
Mengapa pisang melengkung? Ketika pisang tumbuh, buah ini mulai berat dan mulai tenggelam ke tanag. Namun karena buah ini butuh cahaya ketika semakin dewasa, pisang mulai melengkung ke dalam untuk mencari sinar matahari.
-
Apa saja manfaat daun pisang? Daun pisang punya manfaat buat sembuhkan luka, termasuk luka sayat, luka bakar, serta lecet. Konon, daun ini bisa kasih sensasi dingin buat luka bakar.
-
Di mana keripik batang pohon pisang ini diproduksi? Adalah Eva Yulianti, selaku kepala Desa Cikadu yang menggagas penciptaan keripik batang pohon pisang ini.
Lahan yang sempat dua tahun tak terpakai itu kini menjadi tempat mata pencaharian warga sekitar yang diberdayakan untuk mengurus kebun.
Perawatan Mudah
Kata Jamal, perawatan pohon pisang cavendish cukup mudah. "Perawatannya harus disiplin, pemupukan dilakukan sebulan sekali, selain itu rutin juga dilakukan penyemprotan 2 minggu sekali," katanya.
Usia masa panen sekitar 9 bulan dari awal tanam untuk panen pertama. Sementara, panen kedua dan selanjutnya hanya perlu waktu 4 bulan dengan perolehan hingga 70 tandan pisang yang beratnya mencapai 1,3 ton.
Setelah dipanen, pisang-pisang ini disortir lalu dicuci untuk menghilangkan getah yang menempel pada kulit. Kemudian dikemas ke dalam box untuk dipasok ke distributor buah dan sayur. Dari jumlah panen besar itu, keuntungan yang diperoleh bisa mencapai Rp50 juta.
"Saat ini satu kali panen bisa sampai Rp40-50 juta, pohonnya ini bisa digunakan sampai 8 generasi," ujarnya.
Usaha berkebun pisang cavendish ini cukup menggiurkan hasilnya. Sekali panen bisa meraup untung hingga Rp50 juta.
Selama ini, ia memasok pisang-pisang hasil kebunnya ke distributor buah-buahan untuk dijual di minimarket. Permintaan pisang cavendish ini dinilai cukup menjanjikan. Apalagi, sejauh ini harga komoditas pisang cavendish ini cukup stabil dan perputaran usahanya lebih cepat.
(mdk/yan)