Budi Waseso akui petugas abaikan SOP saat gerebek Kampung Berlan
"Anggota terlalu semangat, mengabaikan SOP dan kekuatan bandar kecil," kata Waseso.
Penggerebekan narkoba di Kampung Berlan beberapa waktu lalu memakan korban jiwa. Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) kondisi itu bisa dihindari seandainya petugas di lapangan mematuhi standar operasional prosedur (SOP) saat melakukan penggerebekan.
"Penggerebekan di Kampung Berlan dalam pelaksanaan SOP, anggota terlalu semangat, mengabaikan SOP dan kekuatan bandar kecil," kata Waseso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/2).
Menurut mantan Kabareskrim ini, pada penggerebekan selanjutnya, BNN akan bekerja sama dengan institusi lain. Tujuannya, agar tak ada petugas yang menjadi korban.
"Pengalaman yang lalu pembelajaran buat kami dan Polri. Kami melakukan operasi di Tanah Abang dan Tanjung Priok kita pakai kekuatan besar, kita pakai Polri dan TNI," ujarnya.
Sebelumnya Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mencecar Waseso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) BNN dengan Komisi III. Nasir menduga penggerebekan di Kampung Berlan dilakukan tanpa persiapan yang matang.
"Tentang penggerebekan kepolisian tentang kampung tempat bersarangnya bandar narkoba. Belum lama ini ada korban dari kepolisian. Kami ingin mengatakan perang melawan narkoba tidak boleh surut. Tapi kami mendorong BNN kerjasama dengan kepolisian untuk menggerebek," ungkapnya.
Dia juga prihatin sampai jatuh korban di pihak kepolisian karena terlalu bergegas. Menurutnya petugas harus mempertimbangkan strategi, sebab sudah jauh hari diketahui bahwa gembong narkoba di sana bersenjata.
"Seperti apa SOP kepolisian mengenai satu tempat yang sudah diketahui ada peredaran dalam skala besar. Jadi seolah-olah BNN dan kepolisian tidak ada kerjasama yang baik," pungkasnya.
Baca juga:
Rumah surga Mami Yola
Mami Yola dan keluarga sindikat narkoba
Budi Waseso sebut polisi kurang jeli saat gerebek narkoba di Berlan
Buka 3 rekening Mama Yola, polisi kaget perputaran uang miliaran
Sepak terjang bandar narkoba seperti kartel di Meksiko
Berland, markas Belanda jadi sarang narkoba
Polisi ultimatum pengeroyok di Berlan, serahkan diri atau ditembak
-
Di mana rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu berada? Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
-
Kapan Poktan Bensor memulai kegiatan bertani di taman warga? Diceritakan oleh Subroto, Ketua Poktan Bensor, kegiatan bercocok tanam ini sudah dilakukan warga sejak tahun 2018.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Bagaimana warga menandu bidan desa itu? Atas inisiatif warga, ia langsung diboyong menuju RSUD Hajjah Andi Depu dengan cara ditandu menggunakan sarung. Kondisi jalan desa yang tak layak membuatnya tidak bisa diantar menggunakan ambulans atau kendaraan lainnya.
-
Apa itu Berondong Gabah Ketan? Berondong Gabah Ketan merupakan salah satu camilan yang terkenal pada era 80-an.