Buka-bukaan PT IMIP soal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali blak-blakan terkait ledakan tersebut.
Dedy mengatakan, jumlah korban ledakan tungku smelter di PT ITSS bertambah. Sebelumya 51 orang, kini bertambah menjadi 52 pekerja.
Buka-bukaan PT IMIP soal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali
Tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), meledak pada Minggu (24/12). Akibatnya, 13 pekerja meninggal dunia.
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali blak-blakan terkait kejadian tersebut.
Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan mengungkapkan, situasi terkini di lokasi kejadian sudah terkendali. Dia mengatakan, PT IMIP membentuk tim untuk menangani kecelakaan kerja tersebut.
"Tim yang dibentuk sebagai respons cepat atas kasus kecelakaan di lokasi pabrik PT ITSS," kata Dedy, Senin (25/12).
Total Korban Jiwa
Dedy mengatakan, jumlah korban ledakan tungku smelter di PT ITSS bertambah. Sebelumya 51 orang, kini bertambah menjadi 52 pekerja.
Dengan rincian, 13 orang meninggal dunia dan 39 luka-luka. Korban meninggal merupakan lima tenaga kerja asing (TKA) asal China dan delapan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan pekerja setelah ledakan tungku smelter, serta santunan bagi keluarga korban meninggal.
“Kami juga telah menyerahkan 1 jenazah korban kepada keluarga korban," jelas Dedy.
Kronologi Kejadian
Dedy membeberkan kronologi ledakan tungku smelter di PT ITSS. Dia menyebut, sekitar pukul 06.15 WITA, tungku feronikel nomor 41 masih ditutup karena sedang proses pemeliharaan.
“Saat perbaikan, terdapat sisa slag dalam tungku yang keluar lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi kejadian,” jelasnya.
Ikatan dinding tungku yang runtuh dan sisa besi terak mengalir keluar hingga menyebabkan kebakaran. Akibatnya pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga menimbulkan korban jiwa.
Setelah ledakan, penyelamatan di lokasi dilakukan pihak perusahaan dengan membentuk tim penanganan kecelakaan dan dampaknya.
"Tim PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain Safety ITSS, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulteng, Danrem 132/Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Pemerintah Kabupaten Morowali,"
ucap Dedy. Dilansir dari Antara.
merdeka.com