Buka Puasa Jam 5 Sore Tetap Dihitung Full Karena Darurat Syariah, Ini Penjelasan Habib Ja'far

Habib Husein Ja'far Al Hadar mengungkapkan dalam kondisi darurat syariah, seseorang boleh membatalkan puasanya ketika dokter menyatakan yang bersangkutan tidak memungkinkan menjalani puasa seharian penuh.

"Meskipun sakitnya pada jam 5 sore mendekati waktu berbuka, segeralah berbuka, tidak usah sampai menunggu azan magrib, karena sekecil saja kebaikan, nggak ada ruginya, meskipun Anda berbuka di jam 5 tetap Allah SWT hitung pahalanya seperti berpuasa seharian," jelas Habib Ja'far di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur.

Namun, Habib Ja'far menekankan hal itu bisa dilaksanakan jika ada keputusan dokter, bukan diagnosis sendiri.

"Jangan pernah berdasarkan diagnosis sendiri. Saya tak puasa deh karena sakit, bukan begitu, ada yang menentukan boleh atau tidak boleh yaitu dokter. Lain hal jika memang memiliki misalnya riwayat sakit maag contohnya, kan sudah tahu tanda-tanda bahayanya, itu dipersilakan," tegas habib yang digandrungi Gen Z ini.

Jika memiliki riwayat penyakit, Habib Ja'far menyampaikan berobat ke dokter atau minum obat merupakan upaya agar sembuh dari penyakit tersebut.

"Usaha dan doa harus selaras, seperti Promag yang hadir sebagai upaya atau ikhtiar fisik, serta dibutuhkan keyakinan bahwa hanya Allah SWT lah yang menyembuhkan," kata dia.

Sementara itu, Dokter spesialis gastro menyampaikan informasi terkait masalah lambung yang dapat berpengaruh pada tingkat emosi seseorang hingga menyebabkan ibadah puasanya terganggu dan tidak dapat menjalankannya dengan optimal.

"Kami ingin memberikan informasi sekaligus mengedukasi kalangan Gen-Z tentang gejala sakit maag, serta bagaimana pencegahan dan pengobatannya, sehingga mereka dapat menjalani ibadah puasa dengan nyaman, khusyuk dan Tanpa Dramaag," jelas Irwan Wijaya, General Manager Marketing Kalbe Consumer Health.