Bukan Bangun Kampus, Stanford University Bakal Buat Pusat Center
Untuk membangun sebuah kampus membutuhkan banyak hal yang harus dipersiapkan.
Untuk membangun sebuah kampus membutuhkan banyak hal yang harus dipersiapkan.
- Ingin Berkunjung ke IKN? Ini Panduannya agar Bisa Melihat Langsung Proses Pembangunan Ibu Kota
- Mahasiswa UNIBA Banyuwangi Ini Dapat Posko KKN Bak Istana, Bikin Betah
- Universitas Stanford Bakal Bangun Kampus di IKN Nusantara Pada Mei 2024
- 'Sombong Tapi Keren', Pria Ini Putus Sekolah hingga Belajar Otodidak & Bisa Tempuh Master di Kampus Bergengsi Dunia
Bukan Bangun Kampus, Stanford University Bakal Buat Pusat Center
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono merespons soal wacana Stanford University akan membangun kampus di IKN. Dia mengatakan, belum ada pembahasan secara detail terkait wacana itu.
“Pusat penelitian, kita akan fokus pada research center,” kata Bambang, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
Bambang mengatakan, kerjasama dengan Stanford memang sudah lama terjalin. Namun, bukan untuk membangun universitas.
Sebab, Bambang menjelaskan, untuk membangun sebuah kampus membutuhkan banyak hal yang harus dipersiapkan.
"Intinya adalah kita ingin membangun pusat riset dulu, karena kalau mau membangun universitas butuh banyak hal ya jadi kita mulai dari riset dan untuk riset ini kita berkerja sama dengan alumni Stanford," jelas dia.
Lebih lanjut, Bambang mengaku tak hanya Stanford, beberapa universitas juga akan membangun kampus di IKN.
"Tidak hanya Stanford yang akan membangun ada beberapa universitas lain yang akan membangun juga," ucap Bambang.
"Nanti kita akan fokus riset center walaupun ada beberapa universitas yanh akan membangun universitas nanti pada waktunya kita siap," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia berencana akan membangun universitas kelas 1 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Rencananya pembangunan kampus yang berkerja sama dengan Universitas Stanford Amerika Serikat tersebut akan dimulai pada Mei 2024 mendatang.
"Kita butuh universitas kelas 1 yang untuk berada di IKN. Ranking universitas yang ingin kita dorong diharapkan dapat meningkatkan kemampuan di dalam negeri." kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada konferensi pers Media Briefing, di Jakarta Pusat, Jumat (8/3).
Airlangga menjelaskan, rencana tersebut tidak terlepas dari fakta, rangking universitas di Indonesia yang masih rendah, rata-rata di atas 200.
Meskipun ada persyaratan dari perguruan tinggi internasional mengenai pengurusan, Indonesia tidak merasa keberatan menyetujuinya. Dengan harapan universitas dan profesor yang mengajar di indonesia, akan lebih banyak lagi anak Indonesia yang mendapatkan ilmu.
"Diharapkan kalau universitas dan profesornya mengajar di Indonesia, akan lebih banyak lagi anak Indonesia yang belajar," ucapnya