Buntut kerusuhan, 58 napi dipindah dari Banda Aceh ke Tanjung Gusta
Para napi itu menumpang 3 unit kendaraan tahanan milik Polresta Banda Aceh dan 1 unit kendaraan tahanan Polres Pidie. Mereka tiba di Lapas Tanjung Gusta Medan pada hari itu juga sekitar pukul 16.30 WIB.
Kerusuhan di Lapas Kelas II A Lambaro, Banda Aceh, belum lama ini, berbuntut panjang. Selain jadi persoalan hukum, 58 napi dipindahkan ke Lapas Kelas I A Tanjung Gusta, Medan.
Berdasarkan informasi dihimpun, 58 napi itu diberangkatkan dari Lapas Lambaro, Jumat (26/1) dini hari. Perjalanan mereka ke Medan dikawal personel kepolisian bersenjata lengkap.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan Bekasem diproses? Didiamkan selama Dua Bulan Menurut abdi dalem, proses pengawetan ikan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan di ruangan Pungkuran Dalem Arum Keraton Kasepuhan.
-
Kapan makanan Padang mulai banyak di Jakarta? Warung makan Padang belum sebanyak setelah tahun 1970an. Makan makanan Padang bagi mahasiswa zaman itu, terasa mahal. Sekali-sekali saja,” beber Firman Lubis.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
Para napi itu menumpang 3 unit kendaraan tahanan milik Polresta Banda Aceh dan 1 unit kendaraan tahanan Polres Pidie. Mereka tiba di Lapas Tanjung Gusta Medan pada hari itu juga sekitar pukul 16.30 WIB.
"Ya benar, ada 58 warga binaan dipindahkan dari Aceh ke Lapas Medan," ungkap Josua Ginting, Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kanwil Kemenkum HAM Sumut), Senin (29/1) siang.
Josua mengatakan, mereka hanya menerima pemindahan napi sesuai perintah dan petunjuk dari Direktur Jenderal Pemasyarakat (Dirjen Pas) Kemenkum HAM. Soal alasan pemindahan, dia tidak menampik kebijakan itu buntut dari kerusuhan di Lapas Lambaro, Banda Aceh, pada 8 Januari 2018 lalu.
"Soal kerusuhan itu memang benar. Tapi, kami tidak melihat dari situ. Kalau ada pemindahan dari Kantor Wilayah Kemenkum HAM Aceh, untuk pemindahan warga binaan, ya harus kami terima," jelas Josua.
Para napi yang dipindah dari Lapas Lambaro tengah menjalani hukuman yang bervariasi. Ada yang menjalani hukuman seumur hidup, namun ada juga yang menjalani sisa hukuman 6 bulan lagi.
Josua menambahkan, para napi itu belum digabungkan dengan penghuni Lapas Tanjung Gusta.
"Masih dilakukan adaptasi terlebih dahulu, baru bisa berbaur dengan warga binaan yang lain," tegas Josua.
Baca juga:
50 Napi diperiksa di kamar khusus terkait kerusuhan Lapas Banda Aceh
LBH: Kerusuhan LP Banda Aceh akumulasi bobroknya pengawasan petugas
Kakanwil Kemenkumham Aceh sebut sipir tak lagi dihargai narapidana
2 Sipir LP Banda Aceh jadi tersangka dalang kerusuhan & pengedar narkoba
Dikira buron, bos narkoba di Lapas Banda Aceh ternyata sedang asimilasi
Gembong narkoba raib saat kerusuhan, sipir LP Banda Aceh diperiksa
Gembong narkoba Aceh sempat raib saat kerusuhan di Lapas