Buntut perusakan DMC, bentrokan pecah di Solo dini hari ini
Tercatat 5 kendaraan bermotor, sejumlah computer personal unit (CPU), monitor dan printer mengalami kerusakan.
Aksi perusakan sekretariat organisasi kepemudaan Barisan Muda Indonesia atau Dewan Muda Complex (DMC) di Jalan Popda 2 Nusukan, Banjarsari, Solo, oleh massa dari perguruan beladiri, Senin (17/11), berbuntut panjang. Aksi tersebut mendapat balasan oleh warga sekitar dengan melempari mobil-mobil pengangkut massa yang lewat di lokasi kejadian.
Aksi saling balas tersebut menimbulkan bentrokan dan perusakan. Hingga Selasa (18/11) dini hari perusakan yang dilakukan oleh massa dari anggota perguruan beladiri meluas hingga ke sebuah warnet bernama Avatar.net di kawasan Nusukan.
Tercatat 5 kendaraan bermotor, sejumlah computer personal unit (CPU), monitor dan printer mengalami kerusakan. Cahyo (19) pengguna warnet mengaku terkena bogem mentah saat sedang menggunakan internet.
"Saya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba dipukul dahi dan jidat saya. Kata mereka motor saya ada stikernya DMC," ujarnya.
Menjelang dini hari, massa yang sebelumnya juga mendatangi Mapolresta Solo tersebut jumlahnya semakin banyak. Sempat terjadi ketegangan dengan warga saat mereka melintas di Kampung Kadipiro RT 08 RW 04 Banjarsari. Namun ratusan aparat keamanan segera menutup dengan membuat barikade.
Polisi terus berusaha memisahkan dua kelompok, warga sekitar yang merasa terganggu dengan massa perguruan bela diri. Pasalnya masing-masing telah siap dengan berbagai senjata yang dibawa untuk menghadapi lawan.
Informasi yang dihimpun di kepolisian menyebutkan, ada sejumlah orang dari kedua belah pihak yang terluka akibat bentrokan sporadis yang terjadi di sejumlah titik. Selain korban luka, sejumlah kendaraan bermotor juga dirusak massa. Beruntung hingga saat ini bentrokan massa yang lebih besar bisa dihindarkan.
Sumber lain di kepolisian menyebutkan, massa dari perguruan beladiri yang berjumlah sekitar 600 orang tersebut berhasil dipisahkan dengan kelompok warga di Kadipiro.
Polisi berhasil menggiring massa ke arah utara dan kemudian dilepas gas air mata untuk memecah konsentrasi. Selanjutnya massa dari perguruan bela diri itu mundur dan hingga pukul 01.15 WIB, sebagian besar? sudah meninggalkan lokasi menuju Alun-alun Selatan, tempat kumpul mereka semula.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menginformasikan jumlah pasti korban luka akibat bentrokan tersebut. Namun sumber sejumlah sumber lain menyebutkan, sedikitnya ada 6 orang yang saat ini dirawat di RS Brayat Minulya, Solo. Mereka sebagian besar terluka bacokan di bagian kepala anggota tubuh lainnya.
Baca juga:
Ratusan orang dari perguruan bela diri geruduk Mapolresta Solo
Ratusan aktivis ormas Islam di Semarang tolak harga BBM naik
Kembali demo, massa FPI caci maki Ahok
Ormas-ormas di Bali gelar doa bersama untuk kedamaian Indonesia
Bendung wabah ISIS, 62 Ormas Islam berkumpul di MUI Jatim
FBR dan PP bentrok di Mampang, saling serang posko
Ormas Islam sayangkan kedua kubu capres klaim kemenangan
-
Bagaimana Sosis Solo Mbah Bedug dipasarkan? Selain itu, pihak pemilik kuliner juga melakukan pemasaran lewat media sosial yang terbukti ampuh. “Ini saya tahu dari media sosial. Harganya juga terjangkau bagi masyarakat. Varian rasanya juga banyak,” kata Eni Lestari, salah seorang pembeli kuliner Sosis Solo Mbah Bedug.
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
-
Apa yang terbakar di Solo? Pada Selasa (3/10), terjadi kebakaran di sebuah gudang rongsok yang terletak di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
-
Apa itu Sosis Solo? Sosis Solo merupakan perbaduan budaya lokal dengan Belanda. Kala itu Pemerintahan Belanda memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Keraton Surakarta. Para Meneer dan Noni sangat gemar memakan sosis, namun tidak dengan pribumi. Karena hubungan baik itu, kedua pihak sering menggelar pesta perjamuan.
-
Dimana Sosis Solo Mbah Bedug dijual? Tak jauh dari Alun-Alun Pengging yang berada di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, terdapat sebuah kuliner legendaris.