Bunuh teman karena kosmetik, Nadia santai jalani 23 adegan rekonstruksi
Proses rekonstruksi berlangsung di halaman belakang Polres Malang di Kepanjen. Selama menjalani adegan, Nadia mengenakan baju tahanan dengan kedua tangan terborgol. Sesekali, ia menjelaskan adegan-adegan yang dilakukannya kepada petugas.
Nadia Vegi Madona (18) begitu santai menjalani satu per satu adegan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukannya Desember lalu. Tersangka pembunuh teman sendiri, Vena Selinda Rismawati (16) menjalani sebanyak 23 adegan.
Proses rekonstruksi berlangsung di halaman belakang Polres Malang di Kepanjen. Selama menjalani adegan, Nadia mengenakan baju tahanan dengan kedua tangan terborgol. Sesekali, ia menjelaskan adegan-adegan yang dilakukannya kepada petugas.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kasus perceraian ini terjadi? Berikut cerita lengkapnya yang dikutip dari odditycentral.com pada (19/4).
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
Adegan dimulai saat tersangka menjemput korban di rumahnya untuk jalan-jalan ke Pantai Ngliyep. Korban saat itu pun membawa pisau di dalam jok sepeda motornya.
Keduanya berhenti di sekitar Hutan Petak 111C, Kawasan Pantai Wisata Ngliyep, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Saat itu sempat ditanya oleh tukang rumput dan mengaku sedang mencari markisa.
Pisau itu kemudian ditodongkan oleh korban ke arah tersangka sambil terus melakukan hinaan dan ancaman. Setelah terlibat pergulatan, tersangka berhasil merebut pisau dan melakukan penganiayaan pada korban.