Burhanuddin ke Jaksa se-Jatim: Sangat Mengecewakan Imbauan Saya Dianggap Angin Lalu
Dalam kesempatan ini ia kembali menegaskan agar 'Hentikan' segala perbuatan tercela yang dapat mencoreng nama besar institusi. Ia juga mengingatkan untuk kesekian kalinya, kalau dirinya tidak butuh jaksa pintar, tapi membutuhkan jaksa pintar dan berintegritas.
Jaksa Agung RI Burhanuddin, didampingi oleh Jaksa Agung Muda Intelijen Sunarta, Kepala Pusat Penerangan Hukum Leonard Eben Ezer Simanjuntak, Asisten Umum Jaksa Agung Kuntadi, dan Asisten Khusus Jaksa Agung Hendro Dewan to melakukan kunjungan kerja di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kamis (21/10). Di mana sebelumnya mengunjungi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah dan Kejaksaan Tinggi D.I. Yogyakarta.
Dalam kunjungannya Burhanuddin memberikan pengarahan dan apresiasi atas kinerja Kejati Jawa Timur yang telah bekerja dengan penuh integritas dan dedikasi tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi institusi. Ia juga mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Di mana letak Pura Agung Jati Pramana? Pura Agung Jati Pramana terletak di Jalan Bali nomor 4, Merbau Asih, Kota Cirebon, dan jadi salah satu lokasi religi yang unik.
-
Apa keunikan dari Masjid Agung Jatisobo? Setelah dirombak total, Masjid Agung Jatisobo wujudnya mirip dengan Masjid Agung Keraton Surakarta era kepemimpinan Pakubuwono IV. Perbedaan hanya dapat diliha pada bagian tiangnya saja. Tiang masjid agung Surakarta berbentuk bulat, sedangkan masjid agung Jatisibo persegi.
-
Apa itu bakwan jagung? Bakwan jagung adalah salah satu jenis gorengan yang banyak digemari.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang mengapresiasi langkah Jaksa Agung? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Jaksa Agung yang tidak memberikan toleransi terhadap jaksa yang diduga terlibat korupsi.
"Seluruh warga Adhyaksa untuk tetap waspada meskipun saat ini tren kasus Covid-19 telah menurun, karena selain telah ditemukan beberapa varian baru di negara lain juga ancaman gelombang ketiga (third wave), khususnya dari beberapa negara tetangga," katanya dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (23/10).
Selain itu ia juga menegaskan, untuk menghentikan segala perbuatan tercela yang dapat mencoreng nama besar institusi. Serta mengingatkan para kepala satuan kerja untuk meningkatkan pengawasan melekat hingga 2 tingkat ke atas, dan memberikan keteladanan kepada seluruh jajaran, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sederhana.
"Di tengah berbagai prestasi yang telah berhasil diraih jajaran Kejaksaan, namun sangat disayangkan masih ditemukannya oknum aparat penegak hukum yang menyalahgunakan jabatan dan kewenangannya, di salah satu Kejaksaan Negeri Jawa Timur," katanya.
"Hal ini tentunya sangat mengecewakan saya mengingat berdasarkan informasi yang saya terima beberapa saat sebelum pengamanan, para Jaksa se-Jawa timur telah menerima arahan dari Kepala Kejaksaan Tinggi untuk tidak melakukan perbuatan tercela. Namun rupanya imbauan, peringatan dan harapan pimpinan hanya dianggap angin lalu saja," sambungnya.
Dalam kesempatan ini ia kembali menegaskan agar 'Hentikan' segala perbuatan tercela yang dapat mencoreng nama besar institusi. Ia juga mengingatkan untuk kesekian kalinya, kalau dirinya tidak butuh jaksa pintar, tapi membutuhkan jaksa pintar dan berintegritas.
Burhanuddin menginstruksikan, untuk menghindari unggahan yang bertentangan dengan kebijakan institusi dan pemerintah, serta memamerkan kemewahan atau hedonisme dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita tidak akan pernah tahu akan ditempatkan dimana dan akan menangani kasus apa, terkait hal tersebut apabila kita menangani kasus yang sensitif, maka pihak yang berseberangan dengan kita akan dengan mudah mencari segala macam informasi dari diri kita bahkan keluarga kita," ujarnya.
Terakhir, ia pun mengingatkan untuk segera menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat yang masuk, dan jangan dibiarkan berlarut-larut hingga menjadi tunggakan. Serta jangan segan untuk memberikan hukuman kepada pegawai yang terbukti mencoreng nama baik institusi jika perilakunya tidak lagi dapat dibina.
"Tolong saudara ingat, penguatan pengawasan dalam mengakselerasi perubahan dan perbaikan turut menumbuhkan kepercayaan publik (public trust)," katanya.
Baca juga:
Kejagung Selesaikan Ratusan Perkara Lewat Mekanisme Restorative Justice
Jaksa Agung Minta Anak Buah Kawal Proyek Kereta Cepat Bandara DIY Agar Tak Dikorupsi
Jaksa Agung Perintahkan Jajaran Awasi Proyek Tol Semarang-Demak
Jaksa Agung Ingatkan Anak Buah Hindari Main TikTok dan Pamer Kemewahan di Medsos
Cegah Fraud, Jaksa Agung Teken MoU dengan Himbara
Jaksa Agung: 11,44 Persen Pegawai Kejagung Belum Lapor LHKPN