Buronan pembunuh di Riau diringkus saat main di mal
Keberadaan Laia Tato terlacak melalui sinyal ponsel.
Setelah menjadi buronan selama setengah tahun, akhirnya pembunuh sadis di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau berhasil dibekuk. Polisi menangkapnya saat asyik main gim di Plaza Citra Matahari, Kota Pekanbaru.
Penangkapan pria bertato itu berhasil berkat kerja sama Polsek Kuantan Mudik dengan aparat Polsek Sukajadi dan Polsek Limapuluh, Kota Pekanbaru.
Kapolres Kuansing, AKBP Edy Sumardi, kepada merdeka.com, Rabu (20/4), mengatakan, tersangka bernama Warelzam Laia alias Laia Tato (27) merupakan pelaku utama pembunuhan pada Agustus 2015 lalu.
"Laia Tato diringkus saat main game di Matahari Plaza Pekanbaru, beberapa hari lalu," kata Edy.
Setelah ditangkap, Laia Tato langsung dibawa ke Polsek Kuantan Mudik untuk menjalani proses hukum. Pelaku pembunuhan dalam kasus ini tidak hanya Laia Tato, tetapi ada lagi Darmawan Waruwu, yang sudah terlebih dahulu tertangkap dan sekarang sedang menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Rengat.
"Penangkapan terhadap Laila Tato bermula dari pelacakan sinyal telepon genggamnya. Begitu didapat titik kordinatnya, langsung dilakukan koordinasi dengan aparat kepolisian terdekat, yakni Polsek Sukajadi dan Polsek Limapulu Pekanbaru untuk bersama melakukan penangkapan," ucap Edy.
Pria penuh tato ini diduga terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap pemburu babi bernama Pardi (37). Sebelumnya, polisi lebih dahulu menangkap Darmawan Waruwu. Rekan Laia Tato itu telah divonis penjara selama delapan tahun tujuh bulan.
"Pardi, mantan karyawan PT TBS ditemukan tewas di Afdeling 12 Desa Pantai, Kuantan Mudik. Kondisinya mengenaskan dengan luka bacokan di beberapa bagian tubuh," ujar Edy.
Dugaan sementara, kata Edy, motif pembunuhan adalah dendam. Laia Tato mengaku pernah ditembak Pardi menggunakan senjata api rakitan.
"Usai membunuh Pardi, Laia Tato mengaku kabur ke Minas. Dua bulan di sana, dia melanjutkan pelarian ke Medan. Selanjutnya, dia kembali ke Riau. Lalu kita tangkap setelah sampai di Pekanbaru," tutup Edy.