Buru target narkoba di Medan, polisi cekcok dengan sekuriti perumahan
Video cekcok antara sekelompok pria memegang senjata api dengan sekuriti berkelewang ramai beredar di media sosial. Polisi mengakui peristiwa yang sempat diwarnai letusan senjata api itu terjadi saat tim Direktorat Narkoba Mabes Polri mengejar target operasi.
Video cekcok antara sekelompok pria memegang senjata api dengan sekuriti berkelewang ramai beredar di media sosial. Polisi mengakui peristiwa yang sempat diwarnai letusan senjata api itu terjadi saat tim Direktorat Narkoba Mabes Polri mengejar target operasi.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Kasuari, Sei Sekambing B, Medan Sunggal, Kamis (26/4) sore. Pada rekaman video yang beredar di media sosial, sekelompok pria cekcok dengan sekuriti kompleks perumahan. Sejumlah pria, dua di antaranya tampak menenteng benda diduga senjata api, sempat mencoba membawa sekuriti. Terdengar ucapan, "Bawa saja ke Polres."
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
Namun si sekuriti bertahan dan tetap berdebat. Seorang ibu mengenakan mukena sempat tampak menenangkan si sekuriti. Sementara sekelompok pria itu kemudian hanya membawa kelewang.
Kejadian tak berhenti di sana. Si sekuriti kemudian tampak mengejar sekelompok pria itu dan meminta kelewangnya. Dia kembali berdebat."“Aku enggak salah Pak," katanya.
Terdengar kembali suara perempuan menenangkan si sekuriti dan memintanya mengalah. Belakangan warga sekitar meneriaki sekelompok pria itu. "Wuuu," teriak mereka.
Dalam kericuhan itu, sempat terdengar letusan. Mendengar suara itu, warga kembali meneriaki. "Nembak, woi," teriak mereka.
"Kejadiannya semalam (Kamis, 26/4) sore, enggak tahu mereka polisi apa bukan," kata Rita (32), salah seorang warga.
Situasi di lokasi sudah kembali aman. Namun, pihak sekuriti perumahan itu menjelaskan peristiwa itu.
Sementara pihak kepolisian memberi klarifikasi terkait video itu. Wakapolrestabes Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengakui terjadi kesalahpahaman antara seorang sekuriti dengan beberapa personel dari Direktorat Narkoba Bareskrim Polri. "Petugas Polri sedang menjalankan tugas pemetaan dengan sasaran bandar narkoba," jelaa Tatan, Jumat (27/4).
Dia memaparkan, tim yang dipimpin Ipda W bersama tim sedang melakukan pemindahan perlengkapan operasi dari satu mobil ke mobil yang lain. Alat itu akan digunakan untuk menjalankan operasi terhadap tindak kejahatan peredaran narkoba.
"Tim yang sedang menjalankan tugas negara di Jalan Kaswari depan doorsmeer Sabena ditegur oleh petugas sekuriti yang diketahui bernama FR, dengan mengatakan 'Hey jangan parkir di sini'," jelas Tatan.
Menurut Tatan, petugas sedang menggunakan peralatan itu telah meminta waktu. Mereka sedang memindahkan peralatan.
"Mereka kan sedang mengejar TO bandar narkoba dengan menggunakan alat tersebut, namanya tugas negara kan kerjanya harus rapi, target jangan sampai kabur," sebut Tatan.
Namun, sekuriti yang diduga tidak mengetahui petugas Mabes Polri sedang menjalankan tugas, kembali menegur dengan nada tinggi. Akhirnya terjadi ketegangan akibat miss komunikasi itu.
Sekuriti secara tiba-tiba berlari masuk ke dalam posko penjagaan. Dia dengan mengambil kelewang dan mengarahkan kepada petugas.
"Demi menjaga keselamatan, petugas pun mencoba menguasai situasi dengan mengeluarkan senjata api dan berusaha mengamankan sekuriti tersebut, situasi dapat dikendalikan dan petugas sekuriti menyerahkan kelewang yang dipegangnya," sambung Tatan.
Namun belakangan petugas sekuriti itu berteriak-teriak diduga untuk mengundang masyarakat hadir ke tempat itu. Masyarakat pun berkumpul menyaksikan kejadian itu.
"Pastinya saat akan menenangkan saudara FR dan mengamankan kelewang tersebut, petugas tidak meletuskan senjata api. Letusan senjata api dilakukan saat petugas akan pergi meninggalkan lokasi untuk menghindari kerumunan massa yang semakin banyak," tegas Tatan.
Dalam peristiwa ini, tim Mabes Polri mengamankan senjata tajam jenis kelewang, yang diduga milik FR, dan menyerahkannya ke Satuan Reskrim Polrestabes Medan. Sementara FR tidak diamankan.
Tatan menegaskan peristiwa yang viral di media sosial itu hanya karena miss komunikasi antara petugas sekuriti dengan petugas dari Mabes Polri yang sedang melaksanakan tugas di Kota Medan. "Saya sebagai Wakapolrestabes Medan minta maaf atas insiden itu, pastinya tim Mabes Polri sedang menjalan tugas mengejar TO Narkoba," tutup Tatan.
Baca juga:
Asyik nyabu di teras rumah, PNS Pemprov Sulsel diringkus polisi
Demi beli sabu, Mansyur & Mulyadi curi laptop untuk UNBK di SMP Jakut
Kronologi BNN bongkar kasus pencucian uang narkoba dari Lapas
Divonis mati, 8 terdakwa sabu satu ton akan ajukan banding
Hakim vonis hukuman mati 8 terdakwa penyelundup sabu 1 ton
Terbukti menyerahkan, 5 terdakwa penyelundup 1 ton sabu juga divonis hukuman mati