Bus nyangkut di kolong Matraman, polisi minta dishub perjelas rambu
Katanya, perihal rambu-rambu adalah wewenang Dishub. "Jadi sarana prasana itu Dishub, kita hanya mengawasi untuk hukumnya."
Bus rombongan berasal dari Mojokerto nyangkut di kolong Matraman double track kereta api, Jakarta Timur, sekira pukul 11.00. Bus itu membawa rombongan ziarah wali songo dari Mojokerto hendak ke Monas.
Kasat Lalu Lintas Polres Jakarta Timur AKBP Sutimin mengatakan, kejadian tersangkutnya bus karena kurangnya rambu-rambu lalu lintas. Oleh karena itu, dirinya meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) memasang rambu-rambu yang lebih jelas.
-
Apa yang ditawarkan oleh bus wisata atap terbuka di Jakarta? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Di mana bus wisata atap terbuka di Jakarta beroperasi? Bus ini melewati rute IRTI, Balai Kota, Sarinah, Plaza Indonesia, Menara Topaz, Museum Nasional, Pecenongan, Pasar Baru, Juanda/Istiqlal, Monas 1, dan Monas 2.
-
Bagaimana cara naik bus wisata atap terbuka di Jakarta? Untuk menaiki bus wisata ini, penumpang hanya perlu datang ke titik atau halte yang disinggahi bus tersebut.
-
Di mana bus Robur beroperasi di Jakarta? Sebelum pensiun, bus Robur melewati beberapa rute di antaranya Grogol-Lapangan Banteng, Jembatan Semanggi-Harmoni-Lapangan Banteng, dan Rawamangun-Salemba-Lapangan Banteng.
-
Kapan bus wisata atap terbuka di Jakarta beroperasi? Mengutip laman resmi TransJakarta, bus wisata ini beroperasi setiap pukul 10.00-18.00 WIB pada Senin-Sabtu dan 12.00-19.00 pada Minggu.
-
Kapan kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
"Dishub itu agar bikin rambu-rambu yang jelas, kendaraan beberapa meter nggak bisa lewat. Ketinggian beberapa meter, lebarnya berapa. Misalnya adanya penyempitan nggak boleh lewat, disarankan Dishub untuk rambu lebih jelas dan dipasang beberapa meter sebelumnya agar mudah dilihat," ujar Sutimin saat dihubungi merdeka.com, Rabu (11/7).
Katanya, perihal rambu-rambu adalah wewenang Dishub. "Jadi sarana prasana itu Dishub, kita hanya mengawasi untuk hukumnya," tegasnya.
"Kalau seandainya dibiarkan (kurang rambu yang jelas) ada kendaraan lebih keras itu kan nggak cukup satu atau dua jam panggil alat berat untuk evakuasi," sambungnya.
Dalam kejadian itu, beruntung tak memakan korban jiwa. Lalu lintas pun kembali berjalan normal.
"Itu sudah bersih. Kita ke sana sudah dievakuasi. Satu bus doang, sudah dievaluasi. Kayanya mundur ya, lalu putar balik cari jalan lainnya. Korban nggak ada dan tak ada kerusakan yang fatal."
Baca juga:
Minibus adu banteng di Jalan Raya Ciloto-Puncak, delapan orang luka
Bus Mayasari Bakti tujuan BSD terbakar di Tol Bintaro Serpong
Kecelakaan di Labuhan Batu Selatan, sopir bus Pinem kabur usai jadi tersangka
Kecelakaan libatkan bus dan 2 mobil di Tol Tangerang Merak, 8 penumpang terluka
Bus Pinem terjun ke parit dan terbalik, 1 pemudik tewas 3 luka berat
Bus TK masuk jurang, puluhan murid terluka dan ada yang patah tulang