Busyro ngaku innalillahi jika terpilih jadi ketum PP Muhammadiyah
Menurut Busyro, tradisi Muhammadiyah selama ini dipimpin oleh orang yang ikhlas, memiliki intelektual tinggi dan teladan
Busyro Muqoddas mengatakan, jika dirinya terpilih sebagai salah satu dari 13 anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2020 itu innalillahi. Dia mengaku lebih senang jika dirinya tidak terpilih karena dirinya tidak sempurna calon-calon yang lain.
Memang nama mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini masuk dalam deretan 39 nama calon tetap anggota Pimpinan Pusat yang akan disaring menjadi 13 nama pada sidang-sidang pleno Muktamar Muhammadiyah ke 47 yang berlangsung di gedung Balai Sidang kampus Unismuh Makassar.
"Saya tidak merasa memiliki kesempurnaan itu. Kalau tidak terpilih, alhamdulillah dan kalau terpilih malah innalillahi buat saya," ujarnya di sela-sela sidang pleno III kepada wartawan yang menanyakan kesiapannya menyambut agenda pemilihan tersebut.
Kata dia, dirinya tidak berambisi untuk terpilih dan berharap yang terpilih nanti itu jauh lebih sempurna dari dirinya. Dasar penolakannya adalah bahwa memimpin Muhammadiyah itu berat karena lahannya besar sekali dan kompleksitasnya berat di samping kekuatan Muhammadiyah.
Menurutnya, tradisi Muhammadiyah selama ini banyak dipimpin oleh orang-orang yang ikhlas, memiliki intelektual tinggi dan keteladanannya prima. Jika tidak memiliki unsur-unsur itu maka Muhammadiyah akan alami disorientasi. Meski demikian, tambahnya, selama ini Muhammadiyah solid yang bisa dilihat dari kinerjanya. Banyak sekali tumbuh berkembang amal usaha yang sebenarnya banyak dari bawah dari pada yang jadi instruksi Pimpinan Pusatnya.
"Etos kerja Muhammadiyah lebih banyak memberi dari menerima. Orang Muhammadiyah yah seperti itu makanya banyak wakaf. Salah satunya yang di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Lahan seluas 100 hektare itu adalah lahan perkebunan produktif. Kemudian Universitas Muhammadiyah Meda hendak membeli 40 hektare lagi. Ini semua contoh kekuatan yang dinamis dalam Muhammadiyah," jelasnya.
Oleh karena itu, kata Busyro lagi, konsekuensi dari 13 anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah nanti adalah orang-orang yang mampu membaca tanda-tanda zaman dan juga tanda-tanda proses demoralisasi nilai-nilai kebangsaan.
"Ini adalah hal yang harus jadi agenda bagi 13 orang tersebut. Dengan demikian siapa pun yang terpilih nanti haruslah bisa menjadi teladan yang prima," jelasnya.
Baca juga:
Jadi calon ketum, Busyro sebut pimpin Muhammadiyah itu berat
'Sistem Muhammadiyah tak beri peluang calon di luar PP kampanye'
Pemilihan 13 anggota Muhammadiyah,SMS paket nama calon ramai beredar
Memantau suasana pemilihan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Perjuangan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah hingga bisa mendunia
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Pusaka Baiturrahmah didirikan? Tanggal dan tahun ini juga dipercaya sebagai waktu berdirinya masjid ini.
-
Di mana Masjid Mungsolkanas terletak? Berada strategis di Jalan Cihampelas, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Masjid Mungsolkanas jadi salah satu wisata religi dan sejarah yang sayang untuk dilewatkan pada Ramadan kali ini.
-
Siapa saja keturunan Syekh Jumadil Kubro? Secara keturunan, Syekh Jumadil Kubro merupakan ayah dari Sunan Ampel dan Sunan Giri.
-
Kapan Masjid Kudonowarso diresmikan oleh Bupati Wonogiri? Masjid ini baru diresmikan oleh Bupati Wonogiri pada Maret 2023 lalu.
-
Di mana Masjid Kuno Kaujon berada? Salah satu di antaranya adalah Masjid Kuno Kaujon yang berlokasi di Kampung Kaujon, Kelurahan Serang.