Buya Syafi'i soal isu Reshuffle: Kalau banyak bongkar dia payah juga
Buya Syafi'i soal isu Reshuffle: Kalau banyak bongkar dia payah juga. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengakui ada menteri yang tak menunjukkan kinerja yang baik. Namun, bukan berarti Presiden harus menggantinya. Terlebih, pemerintahan tinggal menyisakan dua tahun lagi.
Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Ahmad Syafi'i Maarif (Buya Syafi'i) tak sepakat apabila Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet. Hal ini menanggapi adanya isu yang berhembus kencang apabila Presiden akan kembali melakukan bongkar pasang kabinet.
"Kalau terlalu banyak bongkarnya, dia payah juga. Ndak semua menteri itu jahat," kata Buya Syafi'i di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengakui ada menteri yang tak menunjukkan kinerja yang baik. Namun, bukan berarti Presiden harus menggantinya. Terlebih, pemerintahan tinggal menyisakan dua tahun lagi.
"Tinggal dua tahun lagi ini. Kalau terlalu banyak reshuffle, bongkar pasangnya nanti jadi apa kita," ujarnya.
Meski demikian, Buya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden apabila memang merasa perlu mengganti para menteri. Dia mengatakan Presiden yang paling tahu mana menteri yang layak diganti atau pun yang layak untuk dipertahankan dalam Kabinet Kerja.
"Saya ndak tahu betul kinerjanya. Biar dinilai saja. Tetapi kalau enggak bisa dipertahankan. Kinerjanya kurang maksimal, bisa diganti," tukasnya.
Presiden Joko Widodo telah angkat suara terkait isu reshuffle. Dia menegaskan tak ada reshuffle dalam waktu dekat. Namun dia tak menutup kemungkinan akan kembali melakukannya.
Baca juga:
Isu reshuffle jilid IV rombak menteri ekonomi, ini tanggapan istana
Komisi VI DPR singgung soal reshuffle Sri Mulyani
Jokowi tak jamin tidak ada reshuffle tahun ini
Hasto Kristiyanto: PDIP mendukung adanya reshuffle
Istana: Reshuffle tak bergantung dari komentar partai pendukung
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.