Calon Panglima TNI Harus Paham Perang Hibrida dan IT
Menurutnya, sangat penting kika Panglima TNI disegani dunia internasional.
Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati menilai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto harus mampu memahami perang hibrida dan teknologi informasi (IT). Ia juga harus menguasai ancaman terorisme dan radikalisme.
"Saya melihat bahwa sangat tepat dalam kurun waktu sekarang ini Panglima TNI dijabat orang yang paham perang hibrida, IT, media sosial dan teritorial. Ancaman terorisme dan radikalisme juga harus dikuasai," katanya lewat pesan singkat, Jumat (3/9).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
Lebih dari itu, kata dia, prestasi dan pengalaman akademik juga perlu dikuasai. Selain itu, calon Panglima TNI harus menjaga dengan sebaik mungkin kedaulatan NKRI dan siap menjaga agar tidak terjadi disintegrasi.
"Hal lain pertimbangan perkembangan lingkungan strategis pada tataran Global dan Regional. Dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional," kata dia.
Menurutnya, sangat penting kika Panglima TNI disegani dunia internasional. Serta, akan sangat baik jika calon Panglima TNI adalah scholar warrior atau perwira akademisi.
"Penting juga memperhatikan prestasi akademiknya sebaiknya ambil yang pintar dan lulus tidak lebih dari nomer 10 kelulusan," ujarnya.
Kemudian, pertimbangan yang perlu diambil adalah kebutuhan organisasi TNI dalam kurum waktu ke depan sebagai bagian modernisasi Alutsista. Sehingga, dibutuhkan kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang handal.
Susaningtyas melanjutkan, berdasarkan pasal 13 ayat 4 UU RI nomor 34 tahun 2004 mengamanatkan jabatan Panglima TNI dapat dijabat oleh Pati aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan. Artinya Kasad, Kasal dan Kasau memiliki peluang yang sama untuk menjabat Panglima TNI.
"Meski harus bergantian namun pada kenyataannya Presiden yang menentukan siapa yang akan menjabat. Hak prerogatif presiden tersebut memang tidak dapat diintervensi oleh siapapun," pungkasnya.
Baca juga:
Anggota Komisi I Sebut Jika Melihat Giliran, Saatnya Angkatan Laut Memimpin TNI
Effendi Simbolon Yakin Kasad Jenderal Andika Perkasa Bakal Jadi Panglima TNI
Politikus Golkar Yakin Jokowi akan Diskusi dengan Partai Koalisi Soal Calon Panglima
Komisi I DPR: Pergantian Panglima, Nama Calon Diserahkan Tiga Bulan Sebelum Pensiun
Beredar Undangan Deklarasi Dukung Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI