Cara Pemerintah Daerah Atasi Kelangkaan Masker Karena Virus Corona, Sampai 'Menimbun'
Untuk menjamin ketersediaan masker, pemerintah daerah sampai menimbun masker. Contohnya yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun yang dilakukan Risma adalah hal positif. Ia membagikan masker secara cuma-cuma ke warganya.
Masuknya virus corona ke Indonesia membuat masyarakat khawatir karena takut tertular virus tersebut. Akibatnya, banyak warga yang memburu masker sebagai bentuk pencegahan.
Untuk menjamin ketersediaan masker, pemerintah daerah sampai menimbun masker. Contohnya yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun yang dilakukan Risma adalah hal positif. Ia membagikan masker secara cuma-cuma ke warganya.
-
Bagaimana cara Tri Rismaharini menyampaikan niat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
-
Kapan Tri Rismaharini bertemu dengan Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri? Risma menyatakan, dia bakal menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat hari ini (30/8/2024).
-
Apa tiga tuntutan rakyat pada peristiwa Tritura? Adapun isi Tritura adalah; 1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena Pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada didalam kabinet pemerintahan.2. Rombak Kabinet Dwikora, karena Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.
-
Bagaimana para korban Tragedi Trisakti meninggal? Mereka terbunuh oleh tembakan aparat polisi yang berjaga.
Sementara itu Pemprov DKI Jakarta, menambah stok masker dengan membeli lalu kemudian dijual lagi ke masyarakat dengan harga cukup tinggi. Berikut ulasannya:
Pemkot Surabaya Menimbun Masker untuk Berjaga-jaga
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku hanya berjaga-jaga dengan cara menyimpan stok masker sejak virus corona mulai mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
"Ingat teman-teman waktu aku ngomong ada ramalan bahkan ada gunung meletus, sebetulnya saat itu aku sudah perintahkan untuk teman-teman di Dinas Kesehatan untuk menyimpan persediaan masker kemudian baju yang kayak astronot itu loh," ucap Risma, Rabu (4/3).
Masker Sudah Didistribusikan ke Puskesmas dan Kelurahan
Kemudian, Risma menjelaskan Penyimpanan masker bukan hanya untuk mengantisipasi penyebaran virus korona. Namun juga untuk mengantisipasi bencana gunung meletus.
"Sebetulnya masker itu saya siapkan untuk kalau ada kejadian gunung meletus, ingat waktu gunung meletus, aku kan bagi masker seluruh Surabaya kan," kata Risma.
Tri Rismaharini meminta untuk mendistribusikan masker ke seluruh puskesmas di setiap kelurahan.
"Terus ternyata ada kejadian Wuhan saya tanya kepada Dinas Kesehatan masker mu itu tolong bagi kan ke Puskesmas bagi ke kelurahan supaya nanti kalau ada kejadian itu lebih cepat jadi semuanya sudah di kelurahan, jadi aku bukan nimbun opo nimbun opo rek" ucap Risma.
Pemprov DKI Jual Masker dengan Harga Mahal
Pemprov DKI melalui Perumda Pasar Jaya akan menambah stok masker dengan membeli yang kemudian dijual lagi ke masyarakat. Namun, untuk harga yang dibanderol sangat mahal.
"Jadi kurang lebih kita sedang mengadakan 1.450 boks masker. Nanti coba akan kita distribusikan di Jak Grosir dan seluruh gerai JakMart, Mini DC, dan gerai-gerai lainnya. Harga jualnya kurang lebih per boks Rp300 ribu, per pcs nya Rp6.500," kata Manajer Bidang Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza di Jakarta, Selasa (4/3).
Dia mengakui harga yang dijual memang di atas normal. Alasannya, harga dari distributor sudah naik.
"Sebelum ada corona, kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurang lebih harganya cuma Rp30 ribuan kalau enggak salah di Pramuka. Cukup murah kok. Itu isi satu dus itu 50 atau 20-an kalau enggak salah," katanya.
Selain itu, jumlah yang dibeli masyarakat juga dibatasi. "Untuk masker tadi saya sudah dapat update, kita batasi satu orang satu boks maksimal," katanya.
Jokowi Jamin Stok Masker
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan saat ini kesediaan masker di dalam negeri cukup. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan terdapat 50 juta masker yang tersedia.
"Informasi yang saya terima stok di dalam negeri ada kurang lebih 50 juta masker," kata Jokowi di Veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).
Dia pun yakin masker tersedia untuk masyarakat. Walaupun terdapat masker-masker tertentu yang langka di Indonesia.
"Memang pada masker-masker tertentu memang barangnya langka," ungkap Jokowi.
Instruksi Tegas Presiden Jokowi Bagi Penimbun Masker
Presiden Jokowi menginstruksikan Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk menindak pelaku penimbun masker dan bahan-bahan kebutuhan pokok. Tak hanya itu, Jokowi juga minta Kapolri tindak tegas pedagang yang menjual masker dengan harga selangit.
"Saya juga meminta kepada Kapolri menindak tegas dengan menimbun masker dengan menjual harga yang sangat tinggi," tegas Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).
(mdk/dan)