Cara Polisi Menguak Tabir Kematian Ibu dan Anak di Cinere yang Jasadnya Ditemukan sudah Mengering
Belum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban.
Temuan jasad ibu dan anak sudah menjadi tengkorak di perumahan elite kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, masih misteri.
Cara Polisi Menguak Tabir Kematian Ibu dan Anak di Cinere yang Jasadnya Ditemukan sudah Mengering
Kepolisian terus menyelidiki kasus kematian ibu dan anak yang jasadnya ditemukan sudah menjadi tengkorang di sebuah perumahan elite di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.
Jasad korban GAH (64) dan DAW (38) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar mandi rumah tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menerangkan, pihaknya menggunakan dua metode untuk mengungkap kematian keduanya. Pertama mencari penyebab kematian dari kedua korban, kedua melihat waktu kematian.
- Misteri Kematian Anak Pamen TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma Terungkap
- Polisi Gelar Perkara Kasus Ibu Anak di Cinere Tewas Mengenaskan, Penyebab Kematian Segera Terungkap
- Ceceran Bensin Ditemukan di TKP Anak Perwira TNI Tewas Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma
- Fakta Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Mirip Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Dirkrimum mengatakan, dalam hal menentukan waktu kematian kedua korban, penyidik memadukan alat bukti meliputi temuan surat dan keterangan sejumlah saksi. Salah satu saksi merupakan pengantar galon air.
Hengki menyebut, pengantar galon terakhir kali bertemu dengan korban saat mengantarkan galon air pada Juli 2023 lalu.
"Kalau dari hasil penyelidikan deduktif kami periksa saksi dari pengantar galon itu pada tanggal 25 Juli 2023 masih menerima galon. Karena memang keluarga ini cukup saklek, jadi kalau galon enggak diantar jam 8, jam 8 telat ke atas enggak diterima. Itu pada tanggal 25 juli masih terima galon."
Kata Dirkrimum di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/9).
@merdeka.com
Kemudian, pengantar galon kembali mendatangi rumah korban pada Selasa, 1 Agustus 2023. Namun, saat itu tak ada jawaban. Begitu pun pada saat pengantar galon berkunjung pada Selasa, 8 Agutus 2023.
"Di hari Selasa pada saat diketok tidak dibukakan pintunya, besoknya diketok tidak bukakan lagi. Hari Selasa berikutnya diketok tidak dibukakan lagi," kata Hengki.
Polisi juga mencocokkan keterangan saksi dengan temuan surat dan file berjudul To You Whomever yang ada di laptop korban.
Surat diduga ditulis pada 28 Juni 2023. Sedangkan, file yang ada di dalam laptop dibuat 29 Maret kemudian, dimodifikasi atau diupdate 27 Juli 2023.
Dirkrimum menambahkan, hingga kini pihaknya belum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban. Menurutnya, penyelidikan masih berlangsung.
Dalam hal ini, penyidik Ditereskrimum Polda Metro Jaya dibantuAsosiasi Psikologi Forensik atau APSIFOR, Patologi forensik, Kimia Forensik dan Kedokteran Forensik.
"Ini masih dalam penelitian. Oleh karenanya rekan-rekan kita masih bekerja. Tim labfor sedang menganalisis hasil olah TKP yang sudah dilakukan sekali dua kali bahkan diadakan olah TKP lanjutan sampai benar-benar yakin apa yang terjadi di TKP ini," kata Hengki.
Sebelumnya, penemuan mayat ibu dan anak di dalam rumah elite dalam kondisi mengenaskan menggegerkan warga Cinere, Depok. Penemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.
“Awalnya warga petugas keamanan karena penghuni sudah lama hampir satu bulan tidak keluar rumah,” kata Kaur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, Kamis (7/9/2023).
Petugas keamanan kemudian melapor pada Ketua RT. Kemudian petugas keamanan dan Ketua RT mencoba masuk ke rumah namun pintu gerbang dikunci.
“Saksi masuk ke dalam pagar lalu membuka garasi rumah dan mencium bau tidak sedap dari ruang kamar mandi,” katanya.