Cegah Jakarta banjir, pemerintah bangun 2 waduk senilai Rp 1,9 T
Nantinya dua waduk ini mampu menampung 11 juta meter kubik air.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana membangun dua waduk yakni Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi untuk mengantisipasi banjir yang kerap melanda Jakarta saat musim hujan tiba. Dua waduk itu akan dibangun mulai 2015.
"Duitnya Rp 1,9 triliun dua-duanya, insya Allah akan dilaksanakan pada 2015," kata Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU, Muhamad Hasan, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (15/1).
Hasan mengatakan, nantinya dua waduk ini mampu menampung 11 juta meter kubik air. Kedua waduk itu memiliki ketinggian yang berbeda. Waduk Ciawi memiliki ketinggian 40 meter sedangkan Waduk Sukamahi memiliki ketinggian 30 meter.
"Jadi tahun ini detail desain, Insya Allah tahun depan dibangun," ujarnya.
Seperti diketahui, memasuki musim penghujan banjir melanda wilayah DKI Jakarta. Banjir semakin diperparah dengan kiriman air dari wilayah Bogor melalui sungai-sungai yang melintas di Jakarta.
Kurangnya daerah resapan air dan waduk membuat air hujan tak tertampung dan berakibat pada banjir.
Baca juga:
Hikayat banjir Jakarta dari era Jenderal Coen sampai Jokowi
Banjir juga pusingkan pangeran Raja Purnawarman dan Belanda
Klaim-klaim Jakarta sukses atasi banjir 2014
5 Aksi Ical beri perhatian korban banjir
Ical sebut Jokowi wajib bebaskan Jakarta dari banjir
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Apa yang menyebabkan banjir dan mengapa bencana banjir sering terjadi di Indonesia? Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam suatu daerah. Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.