Cegah Konflik dengan Manusia, BKSDA Sumsel Pasang GPS pada Gajah Liar
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan memasang GPS collar pada gajah liar. Pemasangan alat ini untuk memantau pergerakan gajah agar tidak berkonflik dengan manusia.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan memasang GPS collar pada gajah liar. Pemasangan alat ini untuk memantau pergerakan gajah agar tidak berkonflik dengan manusia.
Lokasi pemasangan di kantong habibat gajah Sugihan-Simpang Sugihan, Ogan Komering Ilir. Wilayah itu seluas 632 ribu hektare dan di dalamnya terdapat garis batas koridor gajah liar seluas 232 Ha serta kantong populasi gajah Sumatera di Sumsel.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Siapa yang mengundurkan diri dari jabatan ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Sulawesi Selatan? Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyampaikan telah mengundurkan diri sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Sulawesi Selatan.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Kapan Gajah Purba di Sangiran hidup? Mereka pernah hidup dan berkembang biak di Sangiran antara 1 juta hingga 200 ribu tahun yang lalu.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumsel Sugito mengungkapkan, pemasangan GPS collar dilakukan untuk kedua kali selama dua tahun terakhir. Pada tahun lalu, alat canggih yang tersambung satelit Inmarsat itu dipasang pada dua kelompok gajah. Sementara tahun ini dipasang pada gajah betina berusia 25 tahun dengan berat 2.782 kilogram. Gajah tersebut memiliki kelompok dengan jumlah 13 ekor.
Dari kesepakatan, pihaknya memberi nama gajah betina yang dipasang GPS collar tersebut Meisya. Meisya melengkapi dua gajah lain, Meilani dan Meissi, yang sudah dilengkap GPS Collar pada Mei 2022 lalu.
Pemasangan GPS collar diharapkan dapat membantu dalam memahami prinsip berbagi ruang hidup antara manusia dan gajah, serta merumuskan strategi aksi konservasi yang efektif. Dengan demikian hidup berdampingan antara aktivitas manusia dan kehidupan gajah liar bisa terjaga dan konflik gajah dengan manusia bisa dicegah sedini mungkin.
"Selama dua hari kemarin kami pasang GPS collar pada gajah betina, tujuannya untuk mengetahui pola pergerakan gajah dan mencegah konflik dengan manusia," ungkap Sugito, Senin (15/5).
Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu Barata menjelaskan, koridor gajah liar berada di kawasan hutan produksi pada wilayah konsesi APP Sinar Mas. Koridor didelineasi atas dasar pertimbangan jejak kehadiran dan hasil monitoring berkala yang selanjutnya menjadi lokus manajemen habitat dan populasi melalui berbagai kegiatan terintegrasi. Kegiatan itu di antaranya pengayaan pakan gajah, pembuatan artificial saltlick, pengaturan komoditi tanaman, pembuatan barrier fisik atau vegetasi serta monitoring populasi, agar lebih menjamin penyediaan ruang hidup dan habitat yang cukup dalam menopang kehidupan gajah liar sehingga interaksi negatif gajah liar di wilayah masyarakat dapat dikendalikan.
"Gajah sumatera merupakan satwa prioritas, kebanggaan Provinsi Sumsel tetapi berstatus kritis dan masuk dalam satwa liar dilindungi bersama dengan 786 jenis satwa liar lainnya," terangnya.
(mdk/yan)