Cegah penyimpangan dana bansos, Kemensos kaji penggunaan teknologi face recognition
Agus mengaku menemukan adanya dugaan penyimpangan dalam ditemukan dalam penyaluran rastra, BPNT dan PKH.
Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan akan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencegah penyimpangan penyaluran dana bantuan dana sosial. Saat ini, Kemensos tengah mengkaji penggunaan teknologi biometrik berupa face recognition dalam proses penyaluran bansos.
Keinginan itu disampaikan saat menghadiri acara Evaluasi Pelaksanaan Bantuan Sosial Pangan Direktorat Penanganan Fakir Miskin Perkotaan Wilayah II Tahun 2018 di The Rich Jogja Hotel, Rabu (7/11).
-
Kapan Ganjar Pranowo bertemu dengan pelaku UMKM di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang ditekankan Ganjar Pranowo kepada pelaku UMKM di Banyumas? Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
-
Siapa yang menyerahkan SK Jabatan Fungsional kepada guru dan nakes di Banyuwangi? Bupati Ipuk Fiestiandani menyerahkan SK penetapan Jabatan Fungsional kepada 460 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Apa saja ragam bantuan dalam Bansos PKH? Besaran Bansos PKH 1. Ibu hamil/nifas: Rp750.000/tahap atau Rp3.000.000/tahun2. Anak usia dini 0-6 tahun: Rp750.000/tahap atau Rp3.000.000/tahun3. Pendidikan anak SD/sederajat: Rp225.000/tahap atau Rp900.000/tahun4. Pendidikan anak SMP/sederajat: Rp375.000/tahap atau Rp1.500.000/tahun 4. Pendidikan anak SMA/sederajat: Rp500.000/tahap atau Rp2.000.000/tahun 5. Penyandang disabilitas berat: Rp600.000/tahap atau Rp2.400.000/tahun 7. Lanjut usia: Rp600.000/tahap atau Rp2.400.000/tahun
Agus mengaku menemukan adanya dugaan penyimpangan dalam ditemukan dalam penyaluran rastra, BPNT dan PKH. Untuk itu, dia berharap penggunaan teknologi itu bisa mengantisipasi penyalahgunaan penyaluran dana bansos kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Evaluasi di lapangan ada kendala-kendala penyaluran rastra (beras sejahtera), BPNT (bantuan pangan non tunai), PKH (program keluarga harapan) yang membuat tidak maksimalnya manfaat yang sampai kepada KPM (keluarga penerima manfaat)," ujar Agus.
Agus yang berafiliasi dengan Kemenko PMK ini menjelaskan, nantinya teknologi face recognition ini akan menggantikan teknologi pin number yang selama ini masih dipakai oleh Kemensos.
"Sedang kita kaji terobosan inovasi teknologi biometrik, pakai face recognition. Jadi nanti ketika KPM membelanjakan dana bansos, pakai teknologi face recognition, tidak lagi masukkan pin number. Kami percaya ini mampu meminimalkan sebut saja hal-hal yang tidak kita inginkan di lapangan," tutup Agus.
Baca juga:
Kemsos: Bansos sangat berperan turunkan angka kemiskinan
Korupsi bansos, Ketua DPRD Jember divonis 2 tahun dan hak politik dicabut 1 tahun
Jokowi dikritik iklan bioskop, PDIP ungkit pembagian bansos era SBY
KPK ingatkan Agus Gumiwang kawal dana bansos di Kemensos