Cerita artis cantik diamankan polisi usai layani tamu di Surabaya
AS dipasang tarif antara Rp 8 hingga Rp 10 juta, sedangkan SPG dibanderol Rp 3 sampai Rp 5 juta.
Beberapa waktu lalu kasus prostitusi yang melibatkan artis atau model sempat menghebohkan publik. Sebab, tarif yang dipasang mucikari untuk sekali kencan bernilai fantastis yaitu sampai ratusan juta. Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses hukum.
Namun belum selesai perkara tersebut, kepolisian Surabaya kembali mengamankan artis sekaligus model seksi berinisial AS yang diduga terlibat kasus prostitusi. AS diamankan di salah satu hotel Surabaya. Selain itu kondisinya tengah mabuk berat akibat narkoba.
Tidak hanya AS yang digiring ke Polres Surabaya, polisi juga berhasil mengamankan beberapa Sales Promotion Girl (SPG). Tapi sayang dua mucikari yang memasarkan mereka belum bisa ditangkap.
Dalam bisnis lendir tersebut mereka dibanderol dengan harga yang berbeda. AS dipasang tarif antara Rp 8 hingga Rp 10 juta, sedangkan SPG dibanderol Rp 3 sampai Rp 5 juta.
Berikut cerita artis atau model seksi yang diamankan polisi usai layani tamu di Surabaya:
-
Apa arti KPPS? KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Ini merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu di Indonesia.
-
Apa arti Sholawat Adrikni? Artinya: Rahmat dan sejahtera semoga dicurahkan kepadamu wahai Rasulullah, peganglah tanganku, sedikit sekali upayaku maka temukanlah aku.
-
Apa arti dari sinonim? Sinonim adalah Kata-kata yang Memiliki Kesamaan Makna Satu dengan Lainnya, Berikut Contohnya Dengan sinonim, kosakata kita diperkaya dan karya kita jadi lebih menarik dibaca.
-
Kenapa artis-artis ini ikut dalam mengawal putusan MK? Acha Septriasa yang kini tinggal di luar negeri tetap memperhatikan kondisi tanah air, terlihat dari dua unggahan di Instagramnya yang membahas tentang kawal putusan MK.
-
Siapa saja artis yang pernah menjadi anggota Paskibra? 8 Artis Pernah Jadi Anggota Paskibra, Ada yang Jadi Komandan Pleton hingga Bertugas Bawa Baki Bendera 1. Marcelino Lefrandt Marcelino Lefrandt pernah mengibarkan bendera merah putih sebagai anggota Paskibra tingkat Provinsi di Sulawesi Utara. 2. Fero Walandouw Fero Walandouw pernah berdiri di barisan anggota Paskibra Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2006. 3. Dessy Ratnasari Aktris dan anggota DPR RI, Dessy Ratnasari, memiliki catatan prestisius sebagai anggota Paskibra di tingkat Provinsi Jawa Barat pada tahun 1987. 4. Pasha Ungu Pasha, vokalis band Ungu dan Wakil Walikota Palu, pernah bergabung dengan Paskibra pada tahun 1995 di Provinsi Sulawesi Tengah. 5. Hengky Kurniawan Hengky Kurniawan, aktor dan sekarang Bupati Bandung Barat, berhasil menjadi anggota Paskibraka pada tahun 1999. 6. Joko Anwar Sutradara ternama Joko Anwar pernah menjadi anggota Paskibraka di Istana Negara pada era 90-an. 7. Deva Mahenra Aktor Deva Mahenra pernah menjadi anggota 8. Ayu Diah Ayu Diah, aktris senior dengan karisma yang tak terbantahkan, pernah menjadi anggota Paskibraka pada 1980-an.
-
Artis siapa yang menjadi atlet berkuda? Aktris Nabile Syakieb lama tak muncul di layar kaca. Rupanya perempuan berusia 38 tahun ini kini menjadi atlet berkuda.
Usai layani tamu, AS ditangkap polisi tengah mabuk narkoba
Artis dan model berinisial AS (23), ditangkap anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. AS terlibat kasus human trafficking dan diketahui dalam kondisi mabuk karena narkoba. Dia ditangkap di salah satu hotel yang ada di Surabaya usai melayani tamu.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete, AS merupakan korban dari dua mucikari yang mengoperasikan bisnis prostitusi online. Dua mucikari itu berinisial YY dan BS, yang saat ini sudah ditetapkan DPO.
"Dari pengakuannya, di Surabaya dia tengah syuting. Diduga dia sudah melayani dua orang lelaki hidung belang," terang Takdir di Mapolretabes Surabaya, Kamis (3/9).
Diungkap takdir, artis AS ini, oleh mucikarinya dibanderol antara Rp 8 hingga 10 juta rupiah.
"Untuk yang korban dari kalangan biasa dibanderol sekitar Rp 3 sampai 5 juta rupiah. Mereka dari kalangan SPG-SPG yang bekerja di Surabaya," lanjutnya.
Modus aksinya, dua mucikarinya menawarkan PSK-PSK-nya, melalui grup BlackBerry Messenger (BBM) dan Facebook (FB).
"Jadi ada grup mawar, melati dan sebagainya itu. Kemudian para pelanggan masuk ke grupnya. Dan disebarkan foto-foto artis dan PSK-PSK-nya. Jika cocok, bisa langsung menghubungi PSK atau artis yang diinginkan," terang Takdir.
Sayang, Takdir belum bisa memberi keterangan lebih detail. Sebab, si artis masih dalam kondisi mabuk karena narkoba.
"Kita masih melakukan pendalaman. Karena kondisinya masih mabuk berat, kita belum bisa memintai keterangan pada yang bersangkutan," elak Takdir.
Artis AS kewalahan terima booking, tarif Rp 10 juta sekali kencan
Anggota Sub Unit VC Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur amankan seorang artis dan model berinisial AS di salah satu hotel di Surabaya selatan. AS diamankan dalam kondisi mabuk berat, dan diduga usai melayani pria hidung belang.
"Sudah kami cek, beneran dia (AS) ini artis dan model yang menurut keterangannya ada syuting di Surabaya. Kita masih dalami kasus ini. Karena korban ini dijajakan ke pria hidung belang oleh mucikari yang saat ini kita tetapkan sebagai DPO," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete, Kamis (3/9).
Sebelum mengamankan AS, polisi lebih dulu mengamankan empat Sales Promotion Girl (SPG) di hotel berbeda, yang juga diduga telah melayani tamu hidung belang.
"Dari keterangan para korban, mereka dijual oleh tersangka mucikari YY (DPO) via online. Jadi modusnya, si mucikari membuat grup BBM dan Facebook (FB) yang kemudian menginvite para pelanggannya lalu menampilkan foto-foto gadis yang dia punya," paparnya.
Untuk para SPG ini, kata Takdir, tersangka YY membandrol antara Rp 3 hingga 5 juta rupiah.
"Untuk sekali booking, si pelanggan terlebih dulu menghubungi tersangka YY untuk kesepakatan tarif. Jika sudah disepakati, si pelanggan harus mentransfer DP Rp 500 ribu, ada juga setelah korban melayani si tamu langsung mendapat fee dari pelanggan. Setelah itu, sisa pembayaran kembali ditransfer ke rekening YY."
Di hotel berbeda, polisi juga menggerebek sebuah hotel di Surabaya selatan dan mendapati artis AS dalam kondisi mabuk berat. Diduga, AS baru saja melayani tamu hidung belang.
"Dari keterangannya, sejak hari Senin sampai sekarang dia melayani tamu. Oleh mucikari BS, yang juga sudah kita tetapkan sebagai DPO, AS dibanderol antara Rp 8 hingga 10 juta rupiah," jelas perwira dua melati di pundak ini.
Karena kondisi AS masih mabuk berat, polisi belum bisa memintai keterangan lebih banyak. Hanya saja, dari data awal yang didapat penyidik, dari hasil melayani tamu itu, uang yang didapat dari melayani tamu itu, AS mentransfer sekitar Rp 1,5 juta ke rekening BS.
"Tapi kita masih melakukan pendalaman. Karena yang bersangkutan ini korban, sehingga kita belum bisa memintai keterangan lebih banyak," elak Takdir.
Selain artis AS, polisi juga amankan 4 SPG usai layani tamu
Selain mengamankan artis dan model berinisial AS, Subnit VC Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur juga mengamankan empat perempuan lain yang berprofesi sebagai Sales Promotion Gilr (SPG) dengan inisial CL, CT, CN dan CK. Diduga, ke lima perempuan menjadi korban trafficking dari dua mucikari yang saat ini menjadi buron polisi.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete, penangkapan ke lima perempuan ini dilakukan di tempat yang berbeda. Namun, diduga masih satu jaringan.
"Awal penggerebekan dilakukan di salah satu hotel yang ada di Surabaya. Ke empat korban diminta oleh mucikari YY, yang saat ini kita tetapkan sebagai DPO datang ke salah satu hotel untuk melayani pria hidung belang. Tarifnya antara Rp 3 hingga 5 juta rupiah untuk sekali main," terang Takdir di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (3/9).
Di lokasi berbeda, di sebuah hotel yang berada di kawasan Surabaya selatan, polisi juga menerima informasi adanya tindak pidana trafficking. "Saat dilakukan penggerebekan, didapati artis AS dalam kondisi mabuk. Kita sudah cek, dan memang benar dia adalah artis dan model, yang menurut pengakuannya sedang ada syuting di Surabaya," lanjutnya.
Diduga, artis AS usai melayani tamu. "Karena kondisinya masih dalam keadaan mabuk berat, sesuai hasil tes urine positif narkoba. Kita belum bisa memintai keterangan lebih dalam," elaknya.
AS sendiri, dibanderol antara Rp 8 hingga 10 juta rupiah sekali main. "Modus operandinya, melalui grup BlackBerry Messenger dan Facebook (FB)," tandas Takdir.
Tangkap artis AS, Polrestabes Surabaya koordinasi ke Polda Metro
Pihak Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, berencana akan melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait kasus prostitusi artis yang tertangkap beberapa waktu lalu di Jakarta. Saat ini, pihak kepolisian di Kota Pahlawan, telah mengamankan seorang artis dan model berinisial AS beserta empat Sales Promotion Girl (SPG) terkait kasus prostitusi online yang dikendalikan dua mucikari berinisial YY dan BS (DPO).
"Kita masih melakukan pendalaman. Tidak menutup kemungkinan kita akan koordinasi dengan pihak kepolisian di Jakarta, apakah kasus ini berkaitan dengan kasus prostitusi artis yang ada di Jakarta," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete, Kamis (3/9).
Takdir juga mengungkap, mucikari YY dan BS memiliki jaringan yang sama. Sehingga dimungkinkan, ada kaitannya dengan kasus prostitusi artis yang ada di Jakarta. "Keduanya diduga memiliki jaringan yang sama. Kemungkinan juga berkaitan dengan kasus di Jakarta, nanti kita akan koordinasi dengan Polda Metro. Saat ini, kita masih dalami," katanya.
Perwira dua melati di pundak ini juga mengungkap, modus yang dijalankan tersangka YY dan BS, memasarkan artis dan SPG-SPG yang ada di Surabaya ke lelaki hidung belang melalui BlackBerry Messenger (BBM) dan Facebook (FB). "Tersangka membuat sebuah grub BBM dan FB, yang kemudian menginvite teman-teman mereka, lalu menyebar foto-foto perempuan dan artis yang bisa dibooking," katanya.
Untuk menghindari polisi, masih kata Takdir, dua mucikari yang sudah ditetapkan sebagai buron ini, selalu berpindah-pindah lokasi. "Dia kadang ada di Bali, Semarang dan beberapa daerah lain. Ini yang membuat kita sedikit kesulitan melakukan pengejaran, apalagi modusnya via online, yang setiap saat bisa diganti kapan saja," keluh Takdir.
Diberitakan sebelumnya, Sud Unit VC Satreskrim Polrestabes Surabaya melakukan penggerebekan di salah satu hotel di Surabaya dan berhasil mengamankan empat SPG usai melayani tamu hidung belang. Empat SPG yang bekerja di Surabaya ini, dijual oleh tersangka YY via online dengan bandrol antara Rp 3 hingga 5 juta rupiah.
Usai mengamankan empat SPG itu, polisi kembali menerima informasi adanya tindak pidana mucikari di salah satu hotel di kawasan Surabaya Selatan. Selanjutnya dilakukan penggerebekan dan didapati artis AS yang dalam kondisi mabuk dalam kamar hotel. Diduga, dia juga baru melayani tamu. AS dijual ke lelaki hidung belang oleh tersangka BS, yang juga sudah dinyatakan DPO.
"Saat kita amankan, dia (AS) kondisi mabuk berat. Saat dilakukan tes urine dia positif pengguna. Dari catatan polisi, dia ini juga pernah tersangkut kasus narkoba. Oleh BS, AS dibanderol Rp 8 hingga 10 juta rupiah," ungkapnya.
Selain mengamankan para korban trafficking, yang salah satunya artis AS, polisi juga mengamankan barang bukti berupa, uang tunai Rp 13.200.000, tiga kunci kamar hotel, 28 kondom, lima unit handphone, dan tiga lembar bill hotel.