Cerita Bupati Kepulauan Mentawai, Bangkitkan Pariwisata setelah Terjangan Tsunami
Selepas kejadian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai bertindak cepat, mulai dari melaksanakan evakuasi hingga penanganan paska bencana. Berbagai cara mereka lakukan, tujuannya, tidak hanya mengembalikan pemukiman yang hancur, tetapi membangkitkan kembali pariwisata di wilayah tersebut.
Senin, 25 Oktober 2010 menjadi sejarah duka untuk masyarakat Kepulauan Mentawai. Mereka tidak menyangka, gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang tanah tersebut. Tidak lama berselang, gelombang tsunami setinggi 3 hingga 10 meter menyapu sekira 77 desa di wilayah itu. Akibatnya, 286 orang dilaporkan tewas dan 252 lainnya hilang.
Selepas kejadian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai bertindak cepat, mulai dari melaksanakan evakuasi hingga penanganan paska bencana. Berbagai cara mereka lakukan, tujuannya, tidak hanya mengembalikan pemukiman yang hancur, tetapi membangkitkan kembali pariwisata di wilayah tersebut.
-
Apa yang membuat Kepulauan Mentawai menjadi surganya para peselancar? Selanjutnya, fakta menarik dari Kepulauan Mentawai ini menjadi surganya para peselancar dunia. Di tempat ini para peselancar akan disuguhkan dengan gelombang air laut tertinggi di dunia yang bisa mencapai 4 meter.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kenapa wisata bahari di Sulawesi Tenggara begitu menarik? Taman Nasional Wakatobi terkenal karena keindahan alam bawah lautnya yang spektakuler.
-
Dimana Suku Mentawai berada? Suku Mentawai mendiami wilayah Sumatera tepatnya Kepulauan Mentawai yang terkenal memiliki kebudayaan nenek moyangnya yang begitu kental.
-
Kenapa wisata Sentul menarik? Sentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata baru yang dapat dijajal.
"Pariwisata merupakan sektor terpenting buat kita. Pendapatan kita salah satunya dari pariwisata," ujar Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet saat berbincang dengan merdeka.com di Jakarta.
Langkah pertama yang mereka lakukan ialah menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) baik dalam maupun luar negeri.
"Menangani bencana itu harus bersinergi dengan yang lain. Kalau kita sendiri tidak mungkin. Bahkan, kita juga bersinergi dengan NGO Internasional," jelasnya.
Selanjutnya, Pemkab Kepulauan Mentawai memberikan peran yang besar kepada masyarakat untuk membangun kembali pemukimannya. Dengan cara, menyerahkan bantuan langsung kepada mereka tanpa melalui pemerintah daerah. Oleh karenanya, pemukiman-pemukiman warga lebih cepat terbentuk kembali setelah bencana.
"Seperti bantuan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Bantuan itu diterima langsung oleh mereka, bahkan uang tidak transit di rekening Pemda. Kita hanya menyampaikan bahwa kalian buat rumah begini, begini. Tapi kalau mereka mau buat rumah seperti apa, silakan juga, itu uang mereka kok. Jika kita atur, itu jadi lama. Misal harus buat model rumah sama, besarnya sama, harus pakai kontraktor, itu lama."
"Yang terpenting adalah sinergisitas. Kita juga mengajak tokoh-tokoh agama untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat, itu untuk menambah spiritualitas," katanya.
Setelah pemukiman kembali terbangun, sektor pariwisata pun kembali bergeliat, karena pembangunan infrastruktur juga mereka laksanakan. Salah satu yang terpenting ialah menciptakan zona evakuasi yang lebih baik. Sehingga, ketika terjadi bencana, masyarakat maupun wisatawan bisa bergegas ke tempat yang aman.
Di tempat evakuasi itu, mereka juga menyediakan menyediakan sumber makanan dan minuman. Sehingga, masyarakat maupun wisatawan bisa bertahan hidup ketika bantuan dari luar belum dapat diterima saat terjadi bencana.
"Evakuasi, setiap ada gempa jangan banyak pikir, langsung mencari tempat yang tinggi, ke bukit misalnya dan itu sudah kita sampaikan. Tiga menit sampai ke bukit, aman. Di atas bukit kita tanam pisang, kelapa, supaya kalau terjadi gempa jangan nunggu bantuan dari luar, itu kan lama," tuntasnya.
Baca juga:
Bertemu Presiden Xi Jinping, Jokowi Minta Wisman Tiongkok ke Bali & 10 Bali Baru
Bangun Kembali Kampung Wisata Gursina, Kemensos Gelontorkan Bantuan Rp 2,2 Miliar
Jokowi Ajak Negara Asia-Pasifik Kembangkan Sektor Pariwisata
Garuda Indonesia Resmi Layani Rute Jakarta-Nias, Terbang 3 Kali Seminggu
Terumbu Karang di Raja Ampat Rusak Akibat Jangkar Kapal Wisata