Cerita Kenekatan Jokowi Tembus Medan-Medan Bahaya
Berikut ini tempat-tempat terbilang berbahaya yang dikunjungi oleh Jokowi:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan terbilang nekat mendatangi sebuah lokasi yang terbilang masih rawan dari segi keamanan. Padahal sebagai seorang presiden, keamanan adalah nomor satu dan menjadi prioritas.
Meski Presiden Jokowi memiliki pasukan pengamanan presiden atau Paspampres, tetap saja lokasi yang didatangi ini memiliki risiko tinggi. Berikut ini tempat-tempat terbilang berbahaya yang dikunjungi oleh Jokowi:
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Datangi Afghanistan di Tengah Teror Bom
Jokowi sempat ke Afghanistan pada Januari 2018. Sebelum tiba di negara tersebut, teror bom mengguncang. Dia merasa jantungnya berdebar-debar saat turun dari pesawat di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.
"Tapi waktu turun pesawat saya deg-degan. Gimana enggak? Di kanan, kiri bukit, kalau diroket, selesai," jelasnya.
Sebelum berangkat ke Afghanistan, dirinya sudah banyak mendapatkan masukan agar tak berangkat. Namun, dia memilih memastikan segara informasi yang beredar tentang kondisi Afghanistan dengan menghubungi langsung Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. "Lalu beliau (Ashraf Ghani) bilang, Presiden jangan khawatir, saya jaminannya selama Presiden Jokowi di Kabul. Itu Presiden sendiri yang menjamin," kata Jokowi.
Datangi Wilayah Zona Merah
Pada 2016 Jokowi pernah mendatangi wilayah Nduga Papua. Kabuten Nduga termasuk zona merah. Di wilayah itu banyak kelompok kriminal bersenjata (KKB) berkeliaran.
Namun Jokowi tak ciut. Ia tetap nekat meski ada masukan agar tak datang ke Nduga. "Saya pakai heli ke sana. Oleh Kapolri, KaBIN, Panglima TNI tidak diperbolehkan. Pak, bapak jangan ke sana, daerah ini memang masih kondisi yang perlu pendekatan," kata Jokowi.
"Saya sampaikan saat itu, enggak, saya mau ke Nduga, naik heli ke sana, 2 hari lagi mau ke sana. Pertama enggak boleh setelah saya sampaikan. Saya perintahkan pokoknya saya 2 hari lagi mau ke sana, urusan keamanan, urusanmu, urusanmu, urusanmu. Saya masuk ke Nduga," kata Jokowi.
Kunjungi Lokasi Teror Bom Sarinah
Pasca ledakan bom di Sarinah, Jokowi langsung meninjau lokasi. Padahal saat itu ia sedang berkunjung di Cirebon. Mengetahui kabar bom meledak di Sarinah, ia lalu mempersingkat kunjungannya.
Sesampainya di lokasi kejadian, ia datang dengan pengamanan ketat. Didampingi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan saat itu, Jokowi tampak mendatangi lokasi kejadian. Kunjungannya tak lama, hanya lima menit. Kemudian ia bergegas pergi.
Tinjau Usai Bom Kampung Melayu
Pasca ledakan bom di Kampung Melayu 2017 lalu, Jokowi langsung meninjau lokasi kejadian. Menurutnya, kejadian ini sudah melampaui batas.
Jokowi beserta rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 21.30 WIB. Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang. Sebelum ke lokasi bom, Jokowi dan rombongan membesuk korban ledakan bom Kampung Melayu di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Setelah tiba di halaman RS Polri, keduanya bergegas memasuki ruang perawatan para korban.
Adapun korban yang sedang dirawat di RS Polri berjumlah tujuh orang. Lima di antaranya anggota Polri, dua lainnya warga sipil.