Cerita ketua RT tempat tinggal eks napi teroris kerap didatangi intel
Petugas kepolisian mengamankan Saefulloh dan keluarga yang mengontrak rumah di Bedingin Wetan, RT 5 RW 35, Sumberadi, Mlati, Sleman, Rabu (11/7). Saefullah diketahui merupakan mantan narapidana terorisme (napiter).
Petugas kepolisian mengamankan Saefulloh dan keluarga yang mengontrak rumah di Bedingin Wetan, RT 5 RW 35, Sumberadi, Mlati, Sleman, Rabu (11/7). Saefullah diketahui merupakan mantan narapidana terorisme (napiter).
Ketua RT 5, Sumarjono mengatakan, Saefulloh mengontrak di wilayahnya sejak Februari 2018 yang lalu. Saefulloh mengontrak selama satu tahun di rumah milik Pramono.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Apa yang dialami para tahanan Palestina di penjara Sde Teiman? Koresponden stasiun televisi Alaraby itu mengatakan kepada pngacaranya Khaled Mahajneh, semua tahanan Palestina di penjara itu mengalami penyiksaan, pemerkosaan, dan hinaan luar biasa tanpa henti, sampai dibunuh.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
"Saat datang saya mintai identitas. Ada fotokopi KK dan KTP-nya. Kalau tidak ada identitas saya tidak mau," ujar Suwarjono di rumahnya.
Suwarjono menuturkan, sebulan paska Saefulloh mengontrak di wilayahnya, dirinya kemudian didatangi oleh seseorang yang mengaku dari Badan Intelijen Negara (BIN). Dari orang BIN itu, Suwarjono mendapatkan informasi jika Saefulloh merupakan mantan napiter.
"Sekitar Maret 2018 saya didatangi seseorang dari BIN. Dia memberitahu jika Saefulloh yang mengontrak di dekat saya adalah mantan teroris. Tapi saya tidak tanya kasus apa. Seminggu kemudian saya didatangi lagi dua orang dari Intel Polda. Mereka memberikan informasi yang sama seperti yang disampaikan oleh orang dari BIN," ungkap Suwarjono.
Suwarjono menerangkan, para petugas itu kemudian berpesan agar dirinya membantu Saefulloh berbaur dengan warga lainnya. Inti pesannya, kata Suwarjono, agar Saefulloh bisa diterima dan berbaur dengan masyarakat.
"Juga disuruh agar Saefulloh nyaman tinggal di sini. Sehingga Saefulloh kerasan tinggal di lingkungannya. Saya pun kemudian kerap menyapa Saefulloh. Saya akrabi," urai bapak berusia 60 tahun ini.
Suwarjono menambahkan, selama ini dirinya beberapa kali berbincang dengan Saefulloh. Bahkan Suwarjono juga mengajak Saefulloh untuk ikut kegiatan di wilayahnya seperti kerja bakti.
"Ya ikut kerja bakti juga. Terus juga ikut salat di masjid juga," tutup Suwarjono.
Baca juga:
Cerita petinggi Badan Antiteror Jerman kunjungi Ponpes mantan teroris
Terduga teroris yang ditangkap di Sleman penjual martabak dan donat
Belum lama pindah, terduga teroris di Sleman tinggal bersama istri & 3 anak
Tangkap terduga teroris di Sleman, polisi sita pisau dan pedang
Di depan Jokowi, Kapolri promosikan film '22 Menit'
Bamsoet minta aparat tingkatkan operasi sikat teroris sebelum Asian Games