Cerita nostalgia Pak Harto dengan Karmin, Warikun dan Kamsiri
Karmin, Warikun adalah sahabat Pak Harto di masa remaja. Sementara, Kamsiri bekas guru mengaji Pak Harto.
Mantan Presiden Soeharto memiliki cara sendiri untuk mengenang masa-masa remaja bersama teman-temannya. Bekas penguasa Orde Baru itu mengenang masa remajanya dengan bercerita dengan teman-teman masa remajanya dulu.
Soeharto pernah menyempatkan diri untuk menerima mereka di kediamannya di Cendana saat sudah menjabat sebagai Presiden RI. Awalnya Soeharto tengah berziarah ke Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.
Pak Harto kemudian meminta agar Lurah dan Camat setempat mendatangkan dua sahabatnya semasa remaja, Karmin dan Warikun. Pak Harto juga meminta agar guru mengajinya semasa kecil, Kamsiri, didatangkan.
"Kepada kedua orang itu saya bertanya, 'Tahun berapa kita dulu berpisah?' Salah seorang di antara mereka menjawab, 'Mungkin tahun 1940 Pak," seperti diceritakan Pak Harto dalam buku biografi 'Soeharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya' yang ditulis G Dwipayana dan Ramadhan KH.
Obrolan antara mereka pun semakin hangat. Karmin kemudian bercerita kepada Pak Harto soal pertemuan terakhirnya dengan Pak Harto.
"Saya ingat waktu itu kita masih sama-sama naik sepeda ke desa Baji dan Semin. Di sekat sekolah sepeda kita tidak bisa lagi kita naiki, karena kedua desa itu merupakan pegunungan. Sepeda kita titipkan di rumah janda sebelah utara sekolah. Terus kita berdua jalan kaki ke desa itu. Di perempatan desa yang nanjak, Pak Harto berkata, 'Kalau pekerjaan begini terus, saya tidak sanggup, berat sekali, saya besok tidak masuk lagi Min," cerita Kamin.
Mendengar cerita Karmin, Pak Harto langsung mengenangnya secara mendalam. Mereka terus mengenang masa mudanya dalam obrolan hangat selama lebih dari satu jam.
"Kami tertawa-tawa dalam ngobrol bersama Kamin dan Kamsiri lebih dari satu jam lamanya itu," kata Pak Harto.
Kepada Pak Harto, Kamin mengaku sempat bermimpi bertemu dengan singa besar sebelum dipanggil untuk menemui penguasa Orde Baru itu. Mimpi itu akhirnya dimaknainya sebagai pertanda bahwa dia akan bertemu Pak Harto yang saat itu menjabat sebagai presiden.
Sementara, Kamsiri amat bangga bekas murid mengajinya menjadi orang nomor satu di Indonesia saat itu. Kamsiri kemudian bercerita mengenai kondisi salah seorang teman remaja Pak Harto, Kang Loso, yang makin memprihatinkan. Kang Loso menjadi buta karena ikut berjuang merebut kemerdekaan.
Lain Kamsiri, lain pula Kang Warikun. Dia pernah mengajak teman-temannya untuk membantu Pak Harto mengisi bak air dari sumur. Hal itu dilakukan Warikun dan teman-teman, agar Pak Harto bisa ikut bermain sepak bola.
"... Sedang saya punya pekerjaan, dilatih disiplin oleh ayah saya. Tidak boleh main sore bila bak mandi belum penuh. Maka Warikun dan teman-temannya ini yang membantu. Setelah pekerjaan selesai, baru kami main bola," kenang Pak Harto.
Dari pertemuan dengan sahabat dan bekas guru mengajinya itu, Pak Harto mengambil sebuah pelajaran bermakna. Sebab, mereka tak kecewa meski nasibnya jauh berada di bawah Pak Harto. Mereka hanya mengatakan, setiap orang memiliki nasibnya sendiri, dan sebagai manusia hanya menjalani.
Baca juga:
4 Tradisi spiritual dan kebatinan Pak Harto
4 Cerita menarik Soeharto dan hobinya memancing
Emas Astana Giribangun & ledakan saat penggalian makam Soeharto
Soeharto malu baru disunat umur 14 tahun
5 Prinsip hidup kunci sukses Soeharto
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.