Cerita para pelawak kurang beruntung terseret kasus narkoba
Berikut para pelawak yang 'hancur' akibat narkoba:
Menjadi seorang komedian atau pelawak tidak selamanya hidup dalam kesenangan. Meski lakonnya dapat membuat orang lain tertawa, namun di balik itu semua nyatanya mereka mempunyai banyak derita.
Salah satu derita yang dialami, ketika narkoba 'bergaul' dengannya. Bahan berbahaya yang mengandung zat adiktif tersebut nampaknya membuat mereka terlena. Namun, tak sedikit juga membuat para pelawak menjadi kian percaya diri.
Gemerlapnya dunia selebritis dengan kehidupannya yang hedonis malah membuat para pelawak itu malah berujung tragis. Sebab, banyak di antara mereka harus meratapi kehidupan di balik dinginnya jeruji penjara akibat zat berbahaya tersebut.
Sejauh ini, pelawak yang pernah tersangkut kasus narkoba adalah para senior dunia hiburan Indonesia. Karir yang moncer sontak terjun bebas akibat perilakunya.
Derita para pelawak yang tersandung narkoba tidak hanya sampai di situ. Tak sedikit mereka korbankan harta bahkan ditinggal istri tercinta.
Berikut para pelawak yang 'hancur' akibat narkoba:
-
Apa itu Kulat Pelawan? Heimioporus sp adalah sebuah jenis jamur langka dengan warna dominan merah di batang hingga payungnya. Ia juga berwarna kuning, sedikit putih di sisi bawah. Ukurannya beragam, ada yang kecil, sedang sampai sebesar kepalan tangan anak-anak.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Siapa yang menemukan Kulat Pelawan? Menukil dari ANTARA, penamaan Kulat berasal dari bahasa Bangka yang berarti jamur, sedangkan Pelawan berasal dari tempat jamur tersebut tumbuh.
-
Kapan Pekan Gawai Dayak digelar? Perempuan Suku Dayak berbalut busana adat itu salah satunya saat acara Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-37 Kalimantan Barat yang digelar di Rumah Radakng, Pontianak, Sabtu (20/5). Pekan Gawai Dayak akan digelar selama empat hari hingga Selasa, 23 Mei 2023.
-
Di mana "Gerbang Neraka" ditemukan? "Gerbang Neraka" berada di East Riding, Yorkshire, Inggris.
Polo
Pelawak Polo pernah merasakan dinginnya 'Hotel Prodeo'. Sama seperti teman sejawatnya di Srimulat, Gogon, dia juga terseret kasus narkoba.
Pemilik nama asli Bharata Nugraha itu tidak hanya sekali terjebak dalam kubangan hitam itu. Kasus narkoba sudah dua kali membuatnya berurusan dengan polisi.
Pengalaman adalah guru yang paling baik. Namun, menerapkan peribahasa itu memang tak semudah mengucapkan. Tengok saja yang menimpa pelawak Srimulat, Polo. Setelah sempat mendekam di "Hotel Prodeo" karena terbukti memiliki "shabu-shabu", pemilik nama asli Bharata Nugraha itu kembali berurusan dengan polisi dalam kasus sama.
Seperti dikuti Kapanlagi.com. Penangkapan Polo yang kedua terjadi saat dirinya memakai narkoba jenis shabu-shabu di Villa Citra Kamar 13, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Kamis (3/6/2004) dini hari.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Metro Jaktim Ajun Komisaris Polisi Supardjiono, saat digerebek ditemukan barang bukti berupa satu set bong dan shabu-shabu seberat 0,6 gram sisa pakai. Namun, Supardjiono memastikan bahwa saat itu Polo ditangkap sendirian. "Tersangka Bharata Nugraha alias Polo, sendiri," jelas Supardjiono.
Bukan kali ini saja Polo tertangkap tangan dalam kasus narkoba. Empat tahun silam, ia pernah dicokok di Hotel Mega Matra, Jakarta Pusat. Dari tangan Polo, polisi menyita 0,5 gram shabu-shabu. Oleh Pengadilan Negeri Jaktim, Polo diganjar hukuman tujuh bulan penjara dipotong masa tahanan atau lebih rendah 3,5 bulan dari tuntutan jaksa.
Gogon
Rambut mohawk dan berkumis layaknya Hitler menjadi ciri khas pelawak Srimulat, Gogon. Pria bernama asli Margono itu pernah terjerat kasus narkoba.
Gogon ditangkap di rumahnya di Perumahan Bandara Mas, Blok CL No 18, Kelurahan Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang pada 2007 silam. Polisi menangkap Gogon setelah mendapat laporan dari teman wanita yang diketahui sebagai simpanannya.
Dalam penangkapan itu polisi menemukan sejumlah barang bukti narkoba seperti ekstasi. Gogon dijerat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2000 Pasal 62 tentang Penggunaan Psikotropika. Terbukti bersalah, Gogon dihukum empat tahun penjara.
Gogon mengaku pasrah dengan penangkapan tersebut. "Saya pasrah kalau harus menjalani hukuman ini," ujar Gogon sambil tertunduk ketika ditahan.
Selain itu, Gogon meminta maaf atas perilaku bodohnya. Paling tidak, dengan penangkapan dirinya itu, akan menambah daftar panjang pelawak yang tersangkut kasus narkoba.
Doyok
Pelawak Doyok atau yang bernama asli Sudarmaji itu terpaksa mendekam selama satu tahun dalam penjara. Dia terbukti bersalah telah mengonsumsi dan memiliki sabu-sabu pada tahun 2000 silam.
Seperti dikutip Kapanlagi.com, Doyok merasa pengalaman pahit masa lalu tak ingin terulang lagi terutama pada anak-anaknya. Maka itu, dia melakukan kontrol ketat kepada anak-anaknya dengan memasuki kamar mereka mengendus bila ada barang-barang yang mencurigakan.
Selain itu, boleh dibilang kehidupan Doyok saat ini lebih tenang. Apalagi ada Nova Fauziah, istri kedua Doyok setelah istri pertama telah almarhumah.
Nova dianggap sebagai sajadah bagi Doyok. Sebab, istrinya ini selalu mengingatkan untuk selalu sholat lima waktu.
"Saya telah menemukan sajadah bukan haram jadah, walau dia umurnya lebih muda dari saya 20 tahun, tetapi dia lebih dewasa," kata Doyok.
Derry
Derry Sudarisman, pelawak yang akrab disapa Derry 'Empat Sekawan' ini pernah terjerat hukum akibat narkoba. Penangkapan Derry ini hanya selang sebulan dari Pelawak Polo yang juga mengalami kasus serupa.
Derry dibekuk oleh tim Polres Metro Jakarta Pusat di Hotel Oasis Amir di kawasan Senen, Jakarta Pusat, dengan barang bukti yang tentu saja membuat dirinya sebagai tersangka dan bakal dikenai hukuman.
Seperti diberitakan Kapanlagi.com, pelawak bertubuh kerempeng berusia 34 tahun ini tidak sendirian saat diringkus polisi pada Rabu (7/7/2004) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Dia diringkuk bersama seorang pelawak lain yang biasa dipanggil dengan nama Cacan (30). Polisi juga meringkus 12 orang lain namun yang resmi menjadi tersangka hanya 7 orang termasuk Derry dan Cacan.
Mereka diringkus tengah berpesta shabu-shabu dan ekstasi dalam tiga kamar berbeda. Dari tangan tersangka, polisi menyita shabu-shabu seberat 32.9 gram dan 130 butir pil ekstasi. Dari kamar nomor 1211 polisi menangkap ST alias BJ dengan barang bukti ekstasi 30 butir dan 1.5 gram shabu-shabu.
Bersama ST juga ditangkap AH dan TN dengan barang bukti 0.5 gram shabu-shabu. Ada juga seorang berinisial JY yang membawa 30 gram shabu-shabu dan 100 pil ekstasi. Sementara SP ketangkap basah membawa 0.4 gram sabu-sabu.
Sementara dua pelawak, Derry dan Cacan, ditangkap dalam kamar nomor 356 dengan barang bukti 0.5 gram shabu-shabu.