Cerita pedagang ayam dirampok di angkot Depok & dibuang dari flyover
Polisi mengaku sudah mengantongi ciri-ciri pelaku.
Malang nian nasib Sari (44), perempuan yang sehari-hari berjualan ayam ini menjadi korban peramppokan di dalam angkutan umum. Tak hanya dirampok, pelaku juga tega melempar Sari dari angkot ke jalan layang hingga ia menderita sejumlah luka.
Saat itu korban hendak menuju Pasar Kemiri Muka, Beji. Dia naik angkot dari rumahnya seorang diri. Di dalam angkot ada satu pria yang menyamar sebagai penumpang. Ketika di Jalan Layang Arif Rahman Hakim, korban dipukul dan terjatuh. Korban kemudian dilempar dari dalam angkot.
Uang Rp 2 juta yang akan digunakan untuk belanja pun raib. Ponsel korban juga hilang dibawa pelaku. Akibat luka parah yang dialami, korban masih dirawat di rumah sakit.
Atas peristiwa itu, polisi memburu pelaku. kanit Reskrim Polsek Beji Iptu Nirwan Pohan klaim pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri pelaku.
"Ciri-ciri pelaku berbadan kurus dan menggunakan topi," ujar Nirwan.
Pelaku diduga bekerja sama dengan sopir angkot yang berpura-pura berhenti untuk buang air kecil.
Dari keterangan yang didapat, pelaku diperkirakan berusia belasan tahun. Namun pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini.
"Untuk itu masih akan kita lakukan pengembangan," ungkapnya.
Buntut dari peristiwa itu, kini polisi menggelar razia terhadap sejumlah angkutan umum yang beroperasi di wilayah Depok. Hal ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak pelaku perampokan yang diduga dilakukan oleh pengemudi angkot.
"Razia ini dilakukan untuk mempersempit ruang pelaku perampokan. Selain itu razia ini dilakukan sebagai bentuk penertiban terhadap para sopir angkot yang ada di Depok," kata Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Depok AKP Untung.
Belasan supir angkot terjaring razia karena tidak memiliki kelengkapan surat berkendara. Di antaranya diketahui sebagai sopir tembak. Selain itu juga pihaknya menindak angkot yang menggunakan kaca film.
"Para angkutan umum yang memakai kaca film pekat langsung ditindak. Karena pemakaian kaca film ini kan tidak terlihat kalau dari luar, jadi rawan tindak kriminal," tandasnya.