Cerita Pendaki Selamat dari Erupsi Gunung Marapi, Cuaca Mendung dan Berlindung di Balik Pohon Besar
Nolianus menceritakan detik-detik sebelum terjadi letusan.
Cerita Pendaki Selamat dari Erupsi Gunung Marapi, Cuaca Mendung dan Berlindung di Balik Pohon Besar
Nolianus Hoge Jau, salah seorang pendaki yang selamat dari erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12) sekira pukul 14.54 WIB, menceritakan detik-detik sebelum terjadi letusan.
- Cerita Penemuan Kerangka Manusia Dicor Dalam Rumah Warga Blitar
- Cerita Cak Imin Sempat Ragu dengan Istilah Perubahan yang Diusung Anies Baswedan
- Berbatik Cokelat, Airlangga Penuhi Pemeriksaan Sebagai Saksi Kasus Dugaan Korupsi CPO di Kejagung
- Ganjar Cerita jadi Tertuduh Utama Kasus Wadas hingga Dapat Stempel Hitam
"Sebelum letusan itu terdengar, di lokasi kejadian cuaca mendung serta diringi dengan gerimis," kata Nolianus yang mendaki bersama ssembilan anggota Mapala Batara Fakultas Hukum Universitas Riau.
Pada pukul 11.00 WIB, dia masih berada di puncak. Kemudian pada pukul 13.00 WIB, turun ke bawah.
"Ketika erupsi itu terjadi saya dalam perjalanan turun dan baru sampai pada posko 4. Perjalanan turun menuju posko 4 dari puncak ada sekitar satu jam perjalanan," katanya dihubungi merdeka.com.
Setelah meletus, ada batu besar yang turun dan dia berhasil menyelamatkan diri dengan berlari dan berlindung di balik pohon besar.
"Ada pohon besar dan kami berlindung di sana," sebutnya.
Dia mengatakan, sembilan orang lainnya yang berangkat bersama dirinya dari Mapala Batara Fakultas Hukum Universita Riau berhasil turun dengan selamat.
"Tidak ada luka. Tuhan baik, kami selamat semuanya. Kami mendaki itu ada cowok dua dan cewek delapan orang," jelasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, sambungan merdeka.com terputus dan belum bisa mengali informasi lebih jauh.
35 Pendaki Masih Terjebak
Sementara itu, informasi terkahir yang dihimpun merdeka.com pada pukul 22.19 WIB, masih ada 35 pendaki yang belum turun.
Hal itu disampaikan Plh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Dian Indriati, katanya sebanyak 40 orang dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil dievakuasi.
"40 orang sudah turun dan 35 orang lagi masih dalam proses evakuasi," tuturnya dihubungi merdeka.com.
Dia mengatakan, terkait beredarnya informasi pendaki yang meninggal di beberapa media sosial, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Untuk saat ini kami belum terkonfirmasi dengan teman-teman yang ada dilapangan, informasi selanjutnya nanti kita sampaikan," sebutnya.
Ketinggian Kolom Abu Mencapai 3.000 Meter
Sebelumnya, Erupsi Gunung Marapi semburkan abu vulkanik sekitar 3.000 meter. Petugas Pemantau Gunung Merapi, Ahmad Rifandi mengatakan, erupsi terjadi pukul 14.54 WIB.
"Tinggi kolom letusan teramati sekitar 3000 m di atas puncak atau sekitar 5891 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur," tuturnya melalui keterangan tertulisnya.
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung aktif di Sumatera Barat yang terletak diwilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, dengan ketinggian 2.891 mdpl.