Cerita Penemuan Kerangka Manusia Dicor Dalam Rumah Warga Blitar
Kasus ini terbongkar ketika rumah tersebut direnovasi.
Kasus ini terbongkar ketika rumah tersebut direnovasi.
Cerita Penemuan Kerangka Manusia Dicor Dalam Rumah Warga Blitar
Kerangka manusia ditemukan dicor dalam rumah salah satu warga Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Berdasarkan hasil investigas polisi, diketahui identitas korban ternyata istri dari pemilik rumah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengemukakan, korban bernama Fitriani (21), asal Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dia adalah istri dari pemilik rumah lama, SH (30). Data itu didapatkan dari hasil kerja sama antara Polres Blitar Kota dengan Polres Konawe Selatan, Polda Sulawesi Tenggara.
"Kepolisian Polres Blitar Kota telah berkoordinasi dengan Polsek Konda melalui Kapolsek Konda Iptu Kartini Suryaningsih untuk menghubungi keluarga korban, dan keluarga telah membenarkan bahwa korban adalah benar keluarganya," kata Samsul di Blitar. Dikutip dari Antara, Jumat (24/11).
Dia menambahkan, saat ini penyidik Polres Blitar Kota masih terus melakukan koordinasi secara intensif dengan tim forensik dan tim labfor Polda Jatim untuk memastikan hasil forensik bahwa korban tersebut Fitriani.
"Hari ini dilakukan gelar perkara, menentukan peristiwa tindak pidana berdasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan," kata dia.
Awal Penemuan
Warga Desa Bacem dikejutkan dengan temuan kerangka manusia dicor di lantai kamar rumah. Diketahui, rumah itu adalah milik SH. Dia tinggal dengan suaminya di rumah tersebut.
Rumah itu dua bulan lalu dibeli oleh saudaranya SH. Saat hendak direnovasi, ternyata ada kamar yang digembok dan ketika dibuka ada bekas lantai dicor. Karena curiga, akhirnya dibongkar dan ditemukan kerangka manusia.
Temuan pada Selasa (21/11) tersebut dilaporkan ke polisi. Mereka pun melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim medis dari RS Bhayangkara Kediri juga melakukan pemeriksaan pada kerangka korban.
Menurut keterangan tim dokter RS Bhayangkara Kediri, kerangka manusia tersebut berjenis kelamin perempuan. Korban dikubur sudah cukup lama rentang waktu satu hingga satu setengah tahun.
Saat ini, polisi juga sudah memeriksa empat orang termasuk SH. Namun, untuk status tersangka hingga kini masih belum ditetapkan.