Cerita penyerangan distro Jakmania dan rencana sweeping 15 polisi
Pelaku penyerangan distro Jakmania masih menjadi misteri.
Distro atribut Jakmania di Rawasari, Jakarta Pusat, diserang sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu (25/6) malam. Tak berselang lama toko yang menjual atribut Persija di Utan Kayu, Jakarta Timur, juga dirusak. Pelakunya masih menjadi misteri.
Peristiwa itu terjadi sehari setelah suporter Persija Jakarta melakukan aksi brutal di Stadion Gelora Bung Karno. Ulah Jakmania ini melukai empat orang anggota kepolisian. Tujuh orang diamankan, satu merupakan pelaku pengeroyokan.
Dalam penyerangan di Rawasari, tiga orang terluka, salah satunya terkena luka tusuk. Pelaku sekitar 10 orang menggunakan sepeda motor RX King dan menggunakan Helm. Mereka langsung memecahkan kaca depan toko lalu masuk dengan membawa samurai dan mengacung senjata api.
Agil (16), salah satu korban tragedi penyerangan di Distro Crazy Orange (CO) Jakmania mengungkapkan kronologi kejadian yang dialaminya pada Sabtu malam (25/6). Menurut dia, penampilan pelaku mencerminkan seperti aparat dengan memakai kostum serba hitam dari ujung kaki sampai kepala.
Pelaku juga memakai masker hitam atau buff serta helm yang tertutup ratap. "Pelaku pakai serba hitam dan helm, ada yang bawa pistol tapi cuma ditodongin saja ke arah tembok, enggak nembak. Lalu mereka pecahin kaca sama ngerusakin barang-barang di dalam distro," jelas Agil.
Hanya dalam hitungan jam, Minggu (26/6) sekitar pukul 03.00 WIB, Propam Polda Metro Jaya menemukan 15 anggota kepolisian yang mengenakan pakaian preman di Jalan Saharjo Tebet Jakarta Selatan. Propam Polda Metro Jaya sempat memeriksa belasan anggota itu yang ditemukan tanpa memiliki surat tugas.
Dari 15 yang diamankan terdiri dari anggota Brimob Polda Banten, Sabhara Polda Metro Jaya, Sabhara Polres Jakarta Jaktim, Ditpolair Polda Metro Jaya, Bidang Humas Polda Metro Jaya dan anggota Detasemen Gegana Polda Banten.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan sejumlah polisi diamankan karena hendak melakukan sweeping Jakmania. "Diduga ingin sweeping Jakmania, enggak ada surat perintah dan banyak pelanggaran lalu lintas," katanya, Minggu (26/6).
Apakah 15 polisi terkait dengan penyerangan distro Jakmania? "Enggak ada kaitannya, kita sudah cek foto-foto berbeda. Sekarang masih didalami belum diketahui pelakunya," ujar Awi.
Dia juga mengingatkan polisi tidak boleh melakukan melakukan tindakan karena dendam. Apalagi tidak ada surat tugas atau surat perintah untuk melakukan penindakan hukum.
"Anggota penegak hukum tidak boleh dendam dalam melaksanakan penindakan. Pak Kapolda telah membentuk tim dari Ditreskrimum dan Ditreskrimsus untuk melakukan penindakan sesuai peraturan perundang-undangan," tandasnya.
-
Bagaimana Entong Tolo membantu warga Bekasi? Kemudian setelah terkumpul, ia berkeliling untuk membagikan hasil rampokannya untuk warga tak mampu. Ia terbiasa membagikan uang, makanan hingga hasil bumi sehingga warga miskin bisa makan atau membeli kebutuhan rumah tangga.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa Panglima Jukse Besi? Andi Sumpu Muhammad yang diberi gelar Panglima Jukse Besi, dikenal dengan kesaktiannya.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana letak Benteng Kuta Lubok? Secara administratif benteng ini berdiri di Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Menempati lahan seluas 5 hektare, benteng ini lokasinya sangat dekat dengan bibir pantai.
Baca juga:
Pengakuan saksi dan korban penyerangan distro Jakmania di Rawasari
Sempat kritis dikeroyok Jakmania, ini kondisi Brigadir Hanafi
15 Polisi hendak sweeping Jakmania masih diperiksa Propam
Kombes Krishna meradang lihat aksi brutal Jakmania keroyok 4 polisi
Kerugian-kerugian Persija akibat ulah brutal Jakmania
Ahok perintahkan Disdik & Dinsos cari Jakmania yang jadi provokator