Cerita petani di Malang tewas kena peluru nyasar TNI AU
Cerita petani di Malang tewas kena peluru nyasar TNI AU. Kasusnya saat ini tengah dalam penyelidikan sesuai prosedur yang berlaku. Penyebab kematian korban sendiri belum diketahui secara pasti dan tengah dilakukan autopsi.
Kasus peluru nyasar kembali terjadi. Kali ini menimpa Buwawi, pria berusia 50 tahun yang berprofesi sebagai petani di Malang.
Ia tewas terkena peluru nyasar saat sedang menggarap sawah milik TNI Angkatan Udara (TNI AU). Ironis, warga Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang ini sempat mencari pertolong dengan berjalan sejuah satu kilometer dalam kondisi tubuh sudah bersimbah darah.
"Korban sempat berjalan sekitar satu kilometer lebih (dari lokasi). Setelah di proyek tol ketemu Mak Yah, yang kebetulan masih saudara," ujar Mufid, Kepala Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (8/8).
Korban sendiri memang salah satu petani penggarap ladang milik AURI yang tidak jauh dari lapangan tembak. Korban mengalami luka di bagian pipi dan berdarah di sekitar mulutnya.
Kata Mufid, tidak seorang pun mengetahui secara langsung kronologi kejadian. Orang yang pertama kali mengetahui korban adalah Mak Yah, sepupu korban.
"Ditanya bilang, 'aku nggak kuat aku nggak kuat. Kenapa? Dikasih minum nggak mau, 'pelore ndek jero' (pelurunya masih di dalam)," ujar Mufid menirukan Mak Yah.
"Korban roboh di dekat proyek jalan tol, kemudian dibopong ke rumah saya," tambahnya.
Sayang, nyawa korba tak dapat tertolong lagi. Ia meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit Saipul Anwar (RSSA) Malang.
Sementara itu, Komandan Batalyon (Danyon) 464 Wing 2 TNI Angkatan Udara menyampaikan duka cita atas musibah meninggalnya Buwawi (50).
"Saya secara pribadi turut berduka cita dengan kejadian ini. Saya bertanggung jawab dengan musibah yang terjadi hari ini," kata Mayor Pas Muhammad Misbahul Munir, Danyon 464 Wing 2 TNI AU di Rumah Sakit Saipul Anwar (RSSA) Malang.
Kasusnya saat ini tengah dalam penyelidikan sesuai prosedur yang berlaku. Penyebab kematian korban sendiri belum diketahui secara pasti dan tengah dilakukan autopsi.
"Secara prosedur kita sedang lakukan olah TKP di lokasi dan tentunya akan secara resmi disampaikan oleh Dinas," katanya.
TNI AU mengaku memiliki prosedur yang wajib dilalui setiap latihan menembak, dan prosedur tersebut sudah dilalui. Lokasi tersebut juga merupakan area steril bagi siapa pun.
Baca juga:
Petani biasa garap sawah milik TNI tewas, diduga kena peluru nyasar
Sebelum tewas, petani yang kena peluru sempat berjalan sejauh 1 km
TNI siap tanggung jawab tewasnya petani di dekat lapangan tembak
Polisi dan POM AU akan selidiki kasus petani kena peluru nyasar
-
Kenapa TNI AU memilih Banyuwangi sebagai lokasi Pelangi Nusantara? Sementara itu, Bupati Ipuk menyatakan dengan terpilihnya Banyuwangi sebagai lokasi kegiatan Pelangi Nusantara oleh TNI AU maka menambah kemeriahan event yang ada di Banyuwangi.
-
Kenapa Sesko TNI AU dipindahkan ke Lembang, Bandung? Pada awal pendiriannya, Seskoau berlokasi di Jakarta, namun kemudian dipindahkan ke Lembang, Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan atraksi dirgantara TNI AU di Banyuwangi akan diadakan? Rangkaian kegiatan digelar pada 15-17 September 2023.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa saja anggota TNI yang terlibat dalam penculikan dan penyiksaan Imam Masykur? Selain itu, Irsyad menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan sebanyak tiga anggota TNI sebagai tersangka."Tersangkanya yang sudah diamankan 3 orang. TNI semua ketiganya," kata Irsyad. Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres. Sementara dua anggota TNI lainnya di luar satuan Paspampres."Satu yang dari paspampres yang lain bukan," sebutnya.