Mengaku Hidup Lebih Merdeka Usai Pensiun, Panglima TNI Ini Pilih Jadi Petani
Jebolan Akademi Angkatan Laut ini mengikuti jejak orang tuanya yang berprofesi sebagai petani
Jebolan Akademi Angkatan Laut ini mengikuti jejak orang tuanya yang berprofesi sebagai petani
Mengaku Hidup Lebih Merdeka Usai Pensiun, Panglima TNI Ini Pilih Jadi Petani
Panglima TNI Yudo Margono resmi digantikan oleh Agus Subiyanto. Serah terima jabatan (sertijab) antara keduanya dilakukan di Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2023) siang.
(Foto: Liputan6.com)
Harapan
Yudo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan presiden untuk memimpin TNI sejak 19 Desember lalu. Dia pamit dan berpesan agar TNI tetap profesional dalam menjalankan tugas. Yudo juga menyampaikan permohonan maaf bila ada kesalahan yang diperbuat selama menjabat sebagai Panglima.
"Mohon maaf apabila ada hal-hal yg kekurangan maupun tidak berkenan selama saya melaksanakan tugas sebagai Panglima TNI. Sebagai manusia biasa dan atas nama keluarga juga saya sampaikan terima kasih dan permohonan maaf," kata Yudo.
Pilih Jadi Petani
Secara resmi, Yudo Margono bakal pensiun mulai 26 November 2023. Ia mengaku hidupnya lebih merdeka usai tidak lagi menjalani tugas berat sebagai Panglima TNI.
"Merdeka," ungkap pria kelahiran Madiun, Jawa Timur itu, dikutip dari Liputan6.com.
Setelah pensiun, Yudo Margono mengaku akan menikmati hari-harinya dengan bertani. Dunia pertanian sendiri bukan hal baru bagi Margono. Pasalnya, ia lahir dari keluarga petani.
(Foto: Instagram @jenderaltniyudomargono)
Warga Sipil Biasa
Setelah pensiun dari TNI, Yudo tercatat sebagai warga sipil biasa. Ia mengaku akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 mendatang.
"Pencoblosan pertama saat kelas 2 SMA," ungkap Yudo menceritakan pengalaman pertamanya memeriahkan Pemilu.
Perjuangan
Menikmati masa pensiun dengan bertani dan menghabiskan waktu dengan keluarga adalah pilihan hidup Yudo. Apalagi setelah pengabdian panjangnya di TNI dan perjuangan-perjuangannya semasa muda.
Dibesarkan dalam keluarga petani membuat dirinya memahami dengan baik arti perjuangan, terutama berkaitan dengan mewujudkan cita-cita. Yudo mencontohkan saat menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Laut (AAL), ia menempuh perjalanan dengan menaiki bus dari Madiun ke Surabaya.
Bahkan, ia mengaku pula sempat merasakan tidur di masjid karena tidak memiliki kerabat di Surabaya yang dapat dikunjungi saat itu.
Perjuangan Yudo menjadi tentara berhasil terbayarkan dengan baik usai dirinya menyelesaikan pendidikan militer di Akademi Angkatan Laut. Selama menjadi anggota TNI, karier militer Yudo terbilang cemerlang.
Jabatan pertamanya adalah Aspadiv Senjata Artileri Rudal KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332 (1988). Selanjutnya, ia beberapa kali menjadi komandan KRI. Puncaknya, Yudo ditunjuk menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (2020-2022) dan naik jabatan sebagai Panglima TNI (Desember 2022-November 2023).