Cerita Satu Pohon Durian, Berbuah Tanpa Biji Dari Songgon Banyuwangi
Durian yang diberi nama Boneng ini tampak sama dengan durian pada umumnya. Namun saat dibelah dan dinikmati, Anda tidak akan menemukan biji, hanya ada daging durian yang enak dan legit.
Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi punya pohon durian dengan hasil buah tanpa biji. Durian yang diberi nama Boneng ini tampak sama dengan durian pada umumnya. Namun saat dibelah dan dinikmati, Anda tidak akan menemukan biji, hanya ada daging durian yang enak dan legit.
Slamet Hariyadi (40) pengelola durian Boneng mengatakan, durian tanpa biji asal Songgon ini hanya ada satu pohon dan sudah berusia ratusan tahun. Meski hanya satu pohon, produktivitas panennya bisa mencapai 200-350 buah.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Slamet yang juga akrab dipanggil Boneng, mendapatkan cerita bahwa durian tanpa biji sudah ada sejak dua generasi dan secara alami sudah berbuah tanpa biji.
Pohon Durian Berbuah Tanpa Biji dari Songgon Banyuwangi©2019 Merdeka.com
"Itu memang alami dari dulu, mungkin orang dulu nanam bibit dari mana? Pohonnya sudah besar, kalau dipeluk (pohonnya) itu dua orang seumuran saya," kata Slamet saat dihubungi, Kamis (9/5).
Urusan rasa, durian Boneng sama dengan jenis lokal pada umumnya yang memiliki biji. Bahkan rasanya jauh lebih enak dari durian jenis montong yang terkenal dengan ketebalan dagingnya.
"Ini asli lokal. Rasanya beda dengan montong, kalau montong nggak ada pahitnya. Kalau ini (Boneng) ada pahit pahitnya khas lokal," katanya.
Pohon Durian Berbuah Tanpa Biji dari Songgon Banyuwangi©2019 Merdeka.com
Slamet saat ini berupaya mengembangkan bibit durian Boneng, dan diharapkan bisa berbuah tanpa biji. "Sekarang sedang dikembangkan, turunannya ada 8-10 pohon," ujar pengusaha durian ini.
Tidak hanya durian non biji, Slamet juga menjual beragam durian Songgon mulai dari jenis yang berdaging warna pelangi, merah, oranye dan lokal biasa. Slamet berharap durian non biji bisa segera diakui secara legal, untuk menjadi durian khas Banyuwangi.
"Orang provinsi (dinas) sudah pernah cek ke sini. Mau keluar sertifikat-nya kayaknya," ujarnya.
"Saya generasi dari bapak. Dulu bapak memang pengusaha durian, saya diajari mulai dari SD di ajak jaga durian terus setiap musim. Lulus dari bangku SLTP saya nerusin pekerjaan bapak, sampai sekarang, saya generasi ke tiga," tambahnya.
Pohon Durian Berbuah Tanpa Biji dari Songgon Banyuwangi©2019 Merdeka.com
Untuk saat ini, hasil panen buah durian Boneng sudah habis terjual. Harga durian Boneng dia banderol antaran Rp 100.000 - 200.000,. Sementara berat durian Boneng bisa mencapai 3-4 kilogram per buah.
"Non biji sudah habis, kebetulan Pak Anas (Bupati Banyuwangi) datang, seminggu kemudian habis. Adanya durian lokal saja," katanya usai menceritakan kedatangan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ke tempatnya pada 28 April lalu.
Slamet memperkirakan, pohon durian non biji akan kembali berbuah pada bulan Oktober dan November nanti. "Kalau cuaca membaik bulan 10-11 panen lagi, kalau cuaca panas terus kemungkinan bisa keluar lagi bunganya," ujarnya.
Pohon Durian Berbuah Tanpa Biji dari Songgon Banyuwangi©2019 Merdeka.com
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang datang ke Songgon untuk menikmati durian Boneng, sempat mengabadikan kedatangannya melalui video di Instagram pribadinya, @azwaranas.a3
"Mampir ke 'Durian Si Boneng' usahanya Mas Slamet Hariyadi di Desa Songgon. Di sini beragam durian lokal tersaji. Salah satu yang paling top adalah durian tanpa biji. Bayangkan, durian yang sudah sangat enak itu, tanpa biji, jadi pastinya tambah uenak," kata Anas. Dalam kesempatan tersebut, Anas juga membantu mengenalkan durian khas ini di media sosialnya.
Kecamatan Songgon, Banyuwangi saat ini memiliki luasan tanaman durian mencapai 465 hektare dengan puluhan ribu pohon durian, dan satu diantaranya berbuah tanpa biji.
"Mas Slamet ini rutin kirim berdus-dus durian ke berbagai daerah, sampai Jakarta. Saat musim durian, alhamdulillah omzetnya belasan juta rupiah per hari. Di Kecamatan Songgon yang jadi tempat usahanya Mas Slamet memang salah satu sentra durian di Banyuwangi," jelasnya.
(mdk/hhw)