Cerita Sekjen FUI ditahan di Mako Brimob atas kasus makar
Soal kondisi sel, Khaththath menjelaskan dirinya ditempatkan seorang diri di sel khusus. Sel tersebut tidak berhadapan dengan sel-sel tahanan lain. Khaththath tak pernah keluar sel kecuali kedatangan tamu dan hendak Salat Jumat.
Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath akhirnya menghirup udara bebas setelah 2,5 bulan ditahan atas dugaan makar di Mako Brimob.
Selain di Mako Brimob, Khaththath juga ditahan di Rumah Tahanan Mapolda Metro Jaya. Setelah bebas, Khaththath bercerita tentang kehidupannya selama menjalani masa tahanan.
Dia mengaku mendapat perlakuan yang baik dari petugas selama berada di markas Brimob.
"Biasa saja. Enak kok ditahan di Mako Brimob, enggak ada masalah," katanya di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (10/8).
Soal kondisi sel, Khaththath menjelaskan dirinya ditempatkan seorang diri di sel khusus. Sel tersebut tidak berhadapan dengan sel-sel tahanan lain. Khaththath tak pernah keluar sel kecuali kedatangan tamu dan hendak Salat Jumat.
"Enggak berhadap-hadapan, sendirian. Sel anggota itu," terangnya.
Petugas, kata dia, memberikan makan 3 kali dalam sehari. Sesekali dirinya juga diberi kesempatan untuk berolahraga seperti jogging dan senam. Dalam 2,5 bulan, berat badannya turun hingga 10 kilogram.
"Ya ada. Saya turun 10 kilo di sana. Olahraganya lari, senam," tuturnya.
Saat ditanya apakah pernah bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat ditahan di Mako Brimob, dia mengklaim tak mau dan tak pernah sekalipun bertemu. Ahok diketahui juga ditahan di lokasi yang sama dengan Khaththath atas kasus penistaan agama.