Cerita Tragis Buruh Pabrik di Garut Nyaris Bunuh Diri karena Jadi Pelampiasan Ayah
Seorang buruh pabrik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hampir melakukan aksi bunuh diri di tempat kerjanya. Beruntung aksi tersebut digagalkan temannya, sampai kemudian terungkap bahwa hal tersebut dipicu dugaan aksi pencabulan yang dilakukan ayah kandung buruh tersebut yang berinisial YN.
Seorang buruh pabrik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hampir melakukan aksi bunuh diri di tempat kerjanya. Beruntung aksi tersebut digagalkan temannya, sampai kemudian terungkap bahwa hal tersebut dipicu dugaan aksi pencabulan yang dilakukan ayah kandung buruh tersebut yang berinisial YN.
Korban dugaan pencabulan berusia 21, warga Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sehari-harinya korban bekerja sebagai buruh pabrik di wilayah utara Garut.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
Salah seorang warga tempat tinggal korban, Asep (32) mengatakan bahwa terungkapnya aksi pencabulan yang dilakukan YN berawal dari cerita rekan kerja korban. Pada Sabtu, 18 Maret 2023 malam korban bersama temannya datang ke rumah Ketua RT dan RW untuk mengadukan peristiwa yang dialami.
"Saat itu rekan korban yang berceritanya ke Pak RT Pak RW ada juga ustaz yang mendampingi. Pas itu dia cerita kalau korban ini hampir mau bunuh diri di pabrik, tapi langsung dipeluk agar tidak jadi bunuh dirinya, sampai kemudian korban menceritakan apa yang menyebabkan korban mau bunuh diri," katanya, Senin (20/3).
Saat itu, ungkap Asep, korban bercerita kepada temannya bahwa dirinya menjadi korban pencabulan ayah kandungnya sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) di tahun 2014. Aksi tersebut dilakukannya sambil ada ancaman yang dilakukan YN sehingga kejadian itu pun berulang.
Korban, disebutnya sempat beberapa kali menghindari ayahnya dengan memilih indekos di sekitar tempatnya bekerja.
"Namun katanya bapak korban ini masih suka datang ke kontrakan, dan sempat menghindari lagi dengan tinggal di rumah temannya di Kecamatan Wanaraja," sebutnya.
Saat korban tinggal di Wanaraja, dikatakan Asep, YN pun menyusul ke rumah temannya sehingga hal tersebut menyebabkan ketakutan yang luar biasa. Karena cerita itu, diakui Asep, warga mendatangi rumah terduga pelaku dan sempat melakukan aksi main hakim sebelum kemudian dibawa ke kantor polisi.
"Pas itu ada ibunya korban juga, tapi ibu korban kaya membela suaminya dan menyebut anaknya suka berbohong. Tapi kami warga sudah kesal, jadinya sempat dipukuli dan biarkan kemudian biar polisi saja yang melakukan penegakan hukum untuk mengungkap kebenaran sebenar-benarnya," katanya.
Menurut Asep, YN sejak Sabtu malam langsung ditahan di kantor kepolisian sektor Kadungora. Sedangkan korban, memilih tinggal di rumah temannya di Kecamatan Wanaraja karena merasa lebih aman.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Deni Nurcahyadi menyebut bahwa pihaknya sudah menerima pelimpahan dari Polsek Kadungora terkait perkara tersebut. "Baru hari ini dilimpah," sebutnya.
Setelah proses pelimpahan tersebut, Deni mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan proses lebih lanjut. "Kita langsung lakukan lidik dan sidik," pungkasnya.