Cerita tragis drama penyanderaan siswi SD di Kantor Kodim Gresik
Drama penyanderaan itu terjadi selama kurang lebih dua jam, dan pelaku sempat meminta sejumlah syarat kepada TNI.
Tim Buser Polres Gresik menembak mati seorang pelaku penyanderaan anak di Jalan Veteran, di depan Kantor Kodim Gresik, Jawa Timur. Peristiwa penyanderaan terjadi selama kurang lebih dua jam, dan mengakibatkan pelaku bernama Fuad asal Lombok, Mataram, tewas setelah tim buser Polres menembak pelaku sebanyak dua kali.
"Drama penyanderaan itu terjadi selama kurang lebih dua jam, dan pelaku sempat meminta sejumlah syarat, salah satunya diantar pulang ke Mataram," kata Kasi Personel Kodim 0817 Gresik, Kapten Arh Suwanto.
Peristiwa penyanderaan kepada seorang anak SD kelas 4 bernama Syahriani Putri Agustin itu terjadi secara tiba-tiba di depan Kantor Kodim 0817 Gresik, sekitar pukul 09.00 WIB. Lalu mengapa Fuad tiba-tiba menyandera Syahriani? Berikut drama tragis penyanderaan tersebut:
-
Nama kelompok nyeleneh apa yang bisa kamu temukan di daftar ini? Kumpulan nama kelompok nyeleneh bisa menjadi ide memberi identitas grup di media sosial hingga saat bermain bersama.
-
Bagaimana prasasti daftar belanjaan ini ditulis? Prasasti ini, yang berasal dari abad ke-15 SM, ditulisi dengan bentuk huruf paku bahasa Akkadia, sebuah bahasa Semitik Timur yang punah dan pernah digunakan di Mesopotamia kuno.
-
Kenapa Kemendag mengatur perdagangan melalui positive list? "Positive list masih dibahas antar kementerian/lembaga terkait dan diharapkan dapat segera diselesaikan. Produk yang masuk positive list jumlahnya tidak banyak. Artinya, selain produk tersebut dipersilahkan menggunakan jalur impor biasa,"
-
Kapan Isna Sari mengubah daftar belanjanya? Ia mengungkapkan telah mengubah daftar belanjanya sejak awal konflik Gaza pecah.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Ingin bertemu Dandim, pelaku tiba-tiba sandera siswi SD
Awalnya, ada seorang tak dikenal teriak-teriak di depan kantor Kodim Gresik dan meminta bertemu Komandan Kodim (Dandim) Letkol Awang Pramila Loviantara. Setelah menunggu beberapa menit kedatangan Dandim, pelaku langsung berlari ke depan kantor Kodim yang berdekatan dengan SD Negeri 2 Tlogopatut dan melakukan penculikan serta menyandera seorang siswa dari SD itu.
"Dalam peristiwa itu pelaku langsung merangkul dan mengacungkan pisau kepada salah satu siswa, sehingga masyarakat sekitar sekolah berteriak," kata Suwanto.
Pelaku kemudian meminta petugas Kodim mengantar dengan mobil menuju pelabuhan sambil mengancam korban. Dan di saat pelaku lengah dalam perjalanan petugas menarik sandera dan membawa keluar dari mobil.
Sandera siswi SD, pelaku dikepung warga
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar mengatakan pelaku yang tiba-tiba menyandera siswi SD itu sempat diteriaki warga. Warga yang melihat pelaku menyandera Syahriani Putri Agustinlalu berusaha mengejar dan mengepung pelaku.
"Tersangka menculik anak SD Tlogo Patut 2. Saat itu, sekolah tengah istirahat. Aksi penculikan tersangka ini diketahui warga sekitar dan berteriak lalu mengejar tersangka," terang Ayub via telephone selulernya.
Warga dan pihak sekolah yang mengetahui hal itu, mengejar sambil berteriak-teriak: "Penculik..penculik."
Sementara pelaku terus berlari dan menodongkan pisau yang dibawanya ke leher korban, dan mengancam akan membunuhnya. Warga yang mengepung tersangka, mulai panik.
Dikepung warga, pelaku berlindung di kantor Kodim
Tersangka penyanderaan Fuad, asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sambil menodongkan pisau ke leher korban atas nama Zariyani Putri Agustin (10), siswi kelas IV SD Tlogo Patut lalu masuk ke markas Kodim Gresik karena dikepung warga.
"Di lokasi kejadian kan dekat dengan Markas Kodim, tersangka ini kemudian membawa korban ke sana, masuk ke salah satu ruangan dan menguncinya," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar.
Anggota Kodim Gresik yang mengetahui hal ini langsung mengepung ruangan tempat tersangka bersembunyi. Anggota TNI ini juga langsung menghubungi anggota Polres Gresik untuk ikut melakukan pengamanan.
"Tapi tersangka menolak keluar ruangan dan meminta bertemu dengan Komandan Kodim," katanya.
Tersangka tewas ditembak polisi
Anggota Kodim berhasil membujuk tersangka dan membawanya ke kantor polisi. Namun dalam perjalanan, tersangka memecah kaca mobil dan kembali berulah.
Fuad membekap korban dan mengacungkan pisaunya, hingga akhirnya polisi terpaksa menembaknya karena tidak mengindahkan peringatan polisi dan menyerang petugas. Tersangka tewas setelah dadanya tertembus timah panas polisi.
"Kami terpaksa menembaknya setelah memberi tembakan peringatan. Tapi tersangka terus berusaha menyerang petugas dengan pisau," kata Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar.
Pelaku penculik diduga karena kalah judi bola
pelaku penyanderaan, Fuad tewas tertembus timah panas polisi. Peristiwa nahas yang dialami tersangka itu, karena berusaha menikam polisi dengan pisau di tangannya.
Motif kejadian inipun, sulit diungkap oleh pihak kepolisian. Namun setelah meminta keterangan dari beberapa saksi, diketahui kalau tersangka bernama Fuad, asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, kalah judi bola, sehingga nekat melakukan penculikan.
"Informasinya, tersangka ini kalah judi bola via online. Kemudian dia dikejar-kejar banyak orang dan nekat melakukan penculikan murid SD Tlogo Patut 2," terang salah satu warga Gresik yang ikut berada di TKP, Tovan Kumara kepada merdeka.com.
Pelaku minta diantarkan pulang ke Lombok
Sebelum menemui ajal, pelaku penculikan siswi SD Tlogo Patut 2, Gresik, Jawa Timur sempat meminta diantar pulang ke kampung halamannya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelaku adalah Fuad, yang diketahui nekat menculik karena kalah judi bola online.
Diceritakan Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar, karena dikejar-kejar banyak orang setelah kalah judi bola, tersangka nekat melakukan penculikan dan meminta perlindungan Kodim 0817 Gresik.
"Saat dikejar warga karena melakukan penculikan, tersangka masuk ke Kantor Kodim yang berada di sekitar lokasi. Dia masuk ke salah satu ruangan dan menguncinya dari dalam," terang Ayub.
Kemudian dilakukan negosiasi antara pihak Kodim dan tersangka, yang mengaku hanya mau ditemui Komandan Kodim (Dandim). "Kapten (Arh) Suwanto, selaku Kasi Personal Kodim, masuk mengaku sebagai Dandim untuk melakukan negosiasi," katanya.
Dalam proses negosiasi itu, meski gagal, diketahui kalau tersangka mengaku kalah judi bola dan meminta diantarkan pulang ke Lombok. Kemudian, Suwanto menawarkan bantuan uang ke tersangka. "Namun tersangka menolak, dan tetap meminta difasilitasi pulang melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," terangnya lagi.