Cerita warga Gunungkidul pukul kentongan dan lesung saat gerhana bulan
Di sejumlah wilayah ada berbagai tradisi unik untuk menandai munculnya gerhana bulan. Di Gunungkidul, DIY, saat ada gerhana bulan maupun gerhana matahari, masyarakat pun langsung membunyikan kentongan secara bersamaan.
Gerhana bulan akan dapat dilihat oleh masyarakat Indonesia malam ini. Sejumlah masyarakat pun antusias untuk melihat fenomena alam yang jarang ditemui.
Di sejumlah wilayah ada berbagai tradisi unik untuk menandai munculnya gerhana bulan. Di Gunungkidul, DIY, saat ada gerhana bulan maupun gerhana matahari, masyarakat pun langsung membunyikan kentongan secara bersamaan. Selain itu masyarakat juga mengevakuasi perempuan yang tengah hamil untuk masuk atau bersembunyi di bawah tempat tidur.
-
Apa itu Supermoon? Supermoon adalah fenomena luar angkasa yang terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan jarak terdekat ke Bumi di lintasan orbitnya.
-
Kapan Supermoon terjadi di tahun 2023? Supermoon di tahun 2023 terjadi di bulan Juli dan dua di bulan Agustus, yaitu pada tanggal 1 Agustus dan tanggal 30 atau 31 Agustus.
-
Bagaimana Supermoon mempengaruhi pasang surut? Dampak kedua dari Supermoon, yaitu air laut mengalami pasang. Adanya laut pasang ini akan berdampak pada terganggunya transportasi laut. Selain itu, air laut yang pasang juga akan memberikan pengaruh pada aktivitas petani garam dan perikanan darat.
-
Apa itu fenomena blue moon? Blue moon termasuk salah satu fenomena luar angkasa yang cukup unik dan langka, sebab tidak pasti setiap tahun terjadi. Pada dasarnya, fenomena ini seperti bulan purnama yang terjadi setiap bulan.
-
Kenapa blue moon terjadi? Hal ini terjadi karena dibutuhkan waktu 29,5 hari bagi bulan untuk menyelesaikan siklusnya. Sedangkan bulan Februari tidak termasuk dalam hitungan ini karena hanya memiliki 18 hingga 29 hari saja di tahun kabisat.
-
Apa yang dimaksud dengan "demam lunar"? Bahkan, salah satu astronot dari misi Apollo mengalami reaksi alergi terhadap kumpulan partikel ini. Reaksi alergi ini kemudian disebut sebagai demam lunar.
Menurut salah seorang sesepuh Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Mbah Tukijo, fenomena gerhana bagi masyarakat Jawa dipercaya adalah hasil perbuatan raksasa atau buto. Masyarakat percaya saat gerhana bulan atau matahari, ada buto yang memangsa bulan dan matahari.
"Dulu waktu saya kecil masih percaya itu. Dulu pada percaya kalau gerhana karena ada buto yang makan bulan dan matahari. Ya kalau orang sekarang bilangnya Gugon Tuhon atau cerita turun menurun dari nenek moyang," ujar Mbah Tukijo yang saat ini berusia 60 tahun dalam bahasa Jawa, Rabu (31/1).
Mbah Tukijo menerangkan jika dulu masyarakat lebih takut pada gerhana bulan daripada gerhana matahari. Hal ini karena saat gerhana bulan suasana menjadi gelap. Terlebih lagi saat itu listrik belum bisa dinikmati semua warga.
"Ya dulu pada mukul kentongan bareng-bareng. Ada juga yang mukul lesung. Pokoknya bikin bunyi-bunyian untuk mengusir buto yang mau makan bulan. Mukul kentongannya juga ga boleh asal. Harus terus menerus sampai gerhananya selesai," ungkap Mbah Tukijo.
Mbah Tukijo mengatakan selain memukul kentongan, warga juga menyembunyikan keluarganya yang sedang hamil. Biasanya, kata Mbah Tukijo, disembunyikan di bawah tempat tidur. Warga percaya hal itu bisa menghindari bayi dari kecacatan karena gerhana bulan.
"Setelah selesai gerhana, perut ibu hamil diolesi abu hangat yang berasal dari perapian dapur, tidak boleh yang dingin, sambil mengucapkan "ojo kaget yo jabang bayi" (Jangan kaget ya bayi yang ada di kandungan)," kenang Mbah Tukijo.
Mbah Tukijo menerangkan jika saat ini karena kemajuan pengetahuan akhirnya masyarakat tahu bahwa gerhana bulan adalah fenomena alam. Sehingga, lanjut Mbah Tukijo, saat ini sangat jarang warga yang memukul kentongan saat gerhana terjadi.
Saat ini, tradisi membunyikan kentongan dan lesung sangatlah jarang dilakukan saat gerhana bulan. Untuk itu, Mbah Tukijo dan warga di daerah Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul akan menghidupkan kembali tradisi tersebut. Acara memukul kentongan saat gerhana bulan ini akan digelar di Monumen Serangan Belanda 10 Maret 1949.
"Kami sudah menyiapkan teropong dan kentongan untuk nanti saat gerhana bulan. Ini kami lakukan semata-mata hanya untuk melestarikan tradisi saja," kata Mbah Tukijo.
Baca juga:
Penampakan fenomena gerhana bulan terlangka di langit Jakarta
Gus Ipul dan Emil Dardak nobar gerhana bulan bareng
Warga Yogyakarta berkumpul di Alun-alun Utara lihat gerhana bulan
Berkumpul di Pantai Losari, warga Makassar antusias lihat gerhana bulan
Mendung, warga Yogyakarta gunakan aplikasi untuk lihat gerhana bulan