Cerita Warga Lembantongoa Takut ke Kebun Usai Sekeluarga Dibunuh Anggota MIT
Setelah kejadian yang membuat geger itu, warga Desa Lembantongoa sementara waktu memilih tinggal di rumah. Padahal, katanya, untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka selama ini dari hasil pertanian dan perkebunan.
Satu keluarga di Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh akhir pekan lalu. Belakangan diketahui pelaku diduga kuat anggota kelompok Mujahidi Indonesia Timur (MIT).
Peristiwa berdarah itu masih meninggalkan ketakutan buat masyarakat Desa Lembantongoa. Bahkan untuk beraktivitas di kebun saja, mereka juga was-was.
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
-
Di mana keluarga Kartanagara ditangkap? Pada tahun 1770, prajurit Sultan dan Kompeni berhasil menangkap 21 orang keluarga Kartanagara. Mereka merupakan kelompok terakhir yang berhasil diketahui dan ditangkap. Meski demikian, pihak kolonial meyakini ada lebih banyak sisa-sisa keluarga Adipati Lumajang yang masih bersembunyi di wilayah Jawa dan tidak bisa terdeteksi.
-
Apa yang dilakukan Oki Setiana Dewi bersama keempat anaknya? Keempat anak Oki berada di makam sang kakek atau ayah dari Oki. Almarhum Sulyanto merupakan sosok yang memperkenalkan Ory kepada Oki.
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
-
Kapan Shanty dan keluarganya bertemu keluarga di Padang? Lama tidak pulang kampung, Akhirnya Shanty dan keluarga bertemu keluarga di Padang pada bulan Agustus 2023 lalu.
-
Apa yang dilakukan suami istri itu di panggung? Dikutip dalam video akun TikTok rudii.wtp yang kemudian diunggah ulang akun memomedsos, Rabu (3/7) terlihat si suami di panggung memegang mikrofon.Tampaknya pria yang mengenakan batik itu akan bernyanyi bersama biduan.Tanpa diduga sang istri naik ke panggung langsung marah-marah.
"Kami tidak berani pergi ke kebun, meski jaraknya tidak jauh dari rumah, sebab sangat khawatir dengan keamanan dan keselamatan jiwa kami," kata seorang warga inisial H yang juga seorang pengurus kelompok tani di Desa Lembantongoa. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (1/12)
Dia menceritakan, setelah kejadian yang membuat geger itu, warga Desa Lembantongoa sementara waktu memilih tinggal di rumah.
Padahal, katanya, untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka selama ini dari hasil pertanian dan perkebunan. Hasil panen dijual dan uangnya digunakan untuk membeli berbagai barang/bahan kebutuhan sehari-hari.
"Tapi mau bagaimana lagi, lebih baik kami tidak ke kebun, dari pada jiwa kami terancam dari serangan teroris," kata H.
Hal senada juga diungkapkan J, warga Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo. Sejak peristiwa pembunuhan itu, masyarakat lebih memilih tinggal di rumah. Masyarakat lebih memilih untuk sementara tidak melakukan aktivitas di kebun, sebab masih takut akan keselamatan jiwanya.
Memang, katanya, sudah banyak aparat yang datang ke Desa Lembantongoa. Tetapi masyarakat masih resah dengan kejadian tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat (27/11) sekitar pukul 08.00WITA, sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang diduga kuat adalah anggota MIT Poso melakukan penyerangan ke permukiman warga transmigrasi di wilayah tersebut.
Ada empat warga transmigrasi yang dibunuh dan beberapa rumah dibakar habis rata dengan tanah.
Warga berharap para pelaku bisa secepatnya dilumpuhkan oleh aparat TNI/Polri. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan aman untuk mempertahankan keberlangsungan hidup keluarganya.
Desa Lembantongoa hampir 100 persen adalah petani menanam berbagai komoditi seperti padi sawah, padi ladang,jagung, kedelai, tomat,cabe,pisang, ubi-ubian, kopi,cengkih dan kakao.
Baca juga:
Dibantu 30 Pasukan Khusus TNI, Perburuan Kelompok MIT Menyasar Pegunungan di Sigi
Moeldoko Ungkap Penyebab Sulitnya Menangkap Kelompok MIT
TPS Dekat Lokasi Satu Keluarga Dibunuh Kelompok MIT Dikawal 6 Polisi
Danrem 132/Tadulako Yakin Pasukan Khusus TNI Mempercepat Perburuan Kelompok MIT
Polisi Beri Trauma Healing ke Warga Sigi Saksi Teror MIT dengan Berbagi Sembako
Kapolri: Jika Ketemu Kelompok MIT Lalu Mereka Melawan, Tembak Mati Saja