Cerita Yongki, anak SD 5 hari bersepeda Lampung-Palembang demi paman
Sesampainya di Palembang dia merasa bingung karena tidak memiliki alamat pamannya tersebut.
Perjuangan Yongki Angga Saputra patut diacungin jempol. Bocah 12 tahun ini dengan berani pergi dari Lampung ke Palembang dengan mengendarai sepeda gunung. Hal itu dia lakukan untuk menemui pamannya yang katanya tinggal di Palembang.
Selama lima hari menempuh perjalanan dengan bersepeda, Angga sapaan akrabnya pun bukan tidak merasa takut. Sepanjang perjalanan dia melewati hutan dan perkebunan, namun karena kuatnya tekad berjumpa dengan sang paman, bocah kelas V SD ini terus memecut keberaniannya.
Haus dan lapar tak dia hiraukan demi cepat sampai ke tempat tujuan. Akan tetapi, sesampainya di Palembang dia merasa bingung karena tidak memiliki alamat pamannya tersebut.
Bagaimana akhirnya nasib Angga? Berikut cerita Angga bersepeda 5 hari Lampung-Palembang demi temui paman:
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Kapan kata-kata inspiratif menjadi tren? Kumpulan kata-kata hari ini penuh inspirasi dan makna mendalam.
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
-
Kenapa kata-kata berkelas ini bisa memberikan inspirasi dalam hidup? Kata berkelas bisa dibaca untuk memberikan inspirasi dan semangat dalam menjalani kehidupan.
Cari paman, bocah SD 5 hari bersepeda dari Lampung ke Palembang
Meski usianya baru 12 tahun, namun aksi Yongki Angga Saputra, terbilang sangat nekat. Betapa tidak, demi menemui pamannya bernama Kardi, dia mengendarai sepeda gunung miliknya dari kampungnya, Desa Sendang Mulyo, Lampung Tengah, Lampung, menuju Palembang.
Setelah melewati perjalanan panjang dan melelahkan, bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD ini tiba di kota Pempek itu, Sabtu (2/5). Angga, panggilan akrabnya, berangkat seorang diri dari kampungnya sejak Selasa (28/4) pagi lalu.
Ketika telah sampai di Palembang dua hari, Angga bukannya bertemu keluarganya. Dia malah tersesat dan bingung karena dia tak mengantongi alamat yang ditujunya hingga akhirnya dia ditemukan oleh juru parkir bernama Amat, warga Kelurahan 18, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, di seputaran air mancur Palembang, Senin (4/5) malam.
Setelah bermalam selama dua hari di rumah Amat, Angga akhirnya melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (6/5).Saat melapor, Angga mengaku datang ke Palembang ingin menemui pamannya.
Sepengetahuan Angga, pamannya itu merupakan seorang pengusaha tahu yang tinggal di daerah perkebunan karet di Palembang.
"Dari Lampung ke Palembang pakai sepeda, lima hari berjalan. Berangkatnya Selasa pagi," ungkap Angga.
Angga cari paman ke Palembang karena hidup seorang diri
Angga pergi dari Lampung ke Palembang dengan bersepeda bukan tanpa alasan. Dia ingin menemui pamannya karena hidup seorang diri di kampungnya. Ibunya bernama Toryati bekerja sebagai TKW di Malaysia, sementara ayahnya, Rasimin bekerja sebagai sopir travel Lampung- Jakarta.
"Mau cari paman saya. Tapi, saya tidak tahu alamatnya di mana, katanya di Palembang," kata dia.
Beruntung dalam perjalanannya itu dia bertemu dengan juru parkir bernama Amat yang baik hati. Selama dua hari bocah 12 tahun itu ditampung oleh Amat.
"Untungnya ada orang yang menampung saya," ujar Angga.
Kepala SPKT Polresta Palembang Ipda Heriansyah mengatakan, bocah tersebut akan diarahkan ke Dinas Sosial Kota Palembang untuk dipulangkan ke kampung halamannya.
"Sudah kita arahkan, nanti tinggal pak Amat dan Dinas Sosial yang menindaklanjuti," tukasnya.
5 Hari bersepeda Lampung ke Palembang, bocah SD tak makan & minum
Kisah perjalanan Yongki Angga Saputra (12) yang mencari pamannya, sungguh memilukan. Tak hanya nekat melakukan perjalanan mengendarai sepeda, selama perjalanan dari Lampung menuju Palembang dia juga tak pernah makan dan minum.
Dalam kondisi tubuh lemas dan lusuh, Angga, panggilan akrabnya, ditemukan seorang juru parkir bernama Amat (31) di seputaran bundaran air mancur Palembang, Sabtu (2/5) malam. Saat itu, Angga mengenakan kemeja berlengan pendek kotak-kotak dan celana dasar warna hitam.
Angga putra pertama pasangan Rasimin dan Toryati ini mengaku tidak pernah makan dan minum sejak pergi bersepeda dari kampungnya di Desa Sendang Mulyo, Lampung Tengah, Lampung, Selasa (28/4) lalu. Bukannya tidak merasa lapar dan haus, Angga melakukan itu karena ingin cepat tiba di Palembang untuk menemui pamannya, Kardi.
"Tidak pernah makan minum, cuma istirahat sebentar, lalu bersepeda lagi," ungkap Angga saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (6/5).
Angga ngaku takut ketika di perjalanan lewatin hutan
Selama perjalanan, bocah kelas V SD itu mengaku merasa takut. Apalagi, dia harus melewati hutan dan perkebunan karet serta berlintasan dengan kendaraan-kendaraan besar. Namun, usahanya itu tetap ia jalani demi tekadnya yang bulat untuk menemui sang paman.
"Lima hari saya bersepeda, tiba di Palembang Sabtu malam," ujarnya.
Saat istirahat di seputaran bundaran air mancur Palembang, Angga didekati seorang juru parkir bernama Amat (31) yang meminta tolong dibelikan rokok. Karena tidak paham dengan bahasa yang digunakan juru parkir itu, membuat Angga termangu. Merasa curiga, Amat bertanya dari mana asal bocah itu.
"Saya curiga kok anak ini tak mengerti bahasa Palembang. Ternyata asalnya Lampung," ujar Amat mendampingi Angga melapor.
Begitu mendengar cerita Angga, Amat merasa kasihan. Lalu dia mengajaknya tinggal di rumahnya di Kelurahan 18, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang. Di sana, Angga diberi makan dan pakaian sembari menunggu melapor ke polisi.
"Alhamdulillah dia (Angga) tidak sakit walau badannya lemas tak makan dan minum lima hari," kata dia.
Amat berjanji akan mengantar Angga pulang ke Lampung dengan cara apa pun. Dirinya tidak bisa membantu mencari paman Angga karena alamatnya tak jelas.
"Saya disuruh tetangga saya lapor ke polisi dan Dinas Sosial, biar bisa dibantu ongkosnya," tukasnya.