Cinta tak berbalas, motif Zurjani perkosa & bakar balita cantik NNA
Meski hasilnya masih bersifat sementara, namun polisi mulai mendapat titik terang.
Kepolisian mulai menguak motif tersangka Zurjani (45), nekat memerkosa, membunuh dan membakar jasad balita cantik NNA (4), Kamis (7/7) pekan lalu. Pelaku ternyata menyukai kakak NNA, namun cintanya tak berbalas. Lantaran sakit hati, akhirnya di melampiaskannya kepada balita NNA.
Kepolisian kerja ekstra, mengungkap alasan Zurjani, membunuh balita NNA. Di markas Polda Kalimantan Timur di Balikpapan, dia diperiksa maraton. Meski hasilnya masih bersifat sementara, namun polisi mulai mendapat titik terang.
"Alasannya, pengakuan dia naksir kakaknya korban. Belum jelas apakah kakaknya itu menolak atau tidak," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Fajar Setiawan, saat berbincang bersama merdeka.com, Senin (18/7).
Keinginan Zurjani, yang telah berkeluarga dan bercucu itu, tidak berjalan mulus. Di tengah perjalanan, dia mendapat tentangan dari orang tua perempuan, sekaligus kakak NNA.
"Orang tua korban sempat memarahi dia (Zurjani). Kakak korban juga diminta orang tuanya, jangan berhubungan dengan dia (Zurjani)," sebut Fajar.
Peristiwa memilukan bagi balita cantik itu pun tiba. Pada Kamis pekan lalu, bertepatan dengan hari kedua Lebaran, Zurjani kalap. Terlebih lagi, dia melihat perempuan pujaannya yang dia taksir itu, jalan bareng dengan pria lain di depan matanya.
"Kemudian, dia melihat perempuan yang dia taksir, berboncengan dengan laki-laki. Kecemburuannya memuncak saat itu," ungkap Fajar.
Keinginan membalas pun terlintas di pikiran Zurjani. Dia gelap mata, hingga akhirnya membawa balita NNA tetangganya itu, yang tengah asik bermain di depan rumahnya, saat suasana lebaran lalu.
"Akhirnya dia membawa kabur korban dan terjadilah pembunuhan itu. Memerkosa korban, membekapnya dan membakar jasadnya di semak belukar," pungkas Fajar.
Diketahui, usai membunuh balita NNA, dia sempat kabur ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hingga akhirnya kembali ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Mengaburkan cirinya, dia sempat memoles penampilannya, terlihat lebih muda.
Di Balikpapan, dia mendapatkan pekerjaan sebagai tukang batu, di sebuah toko bangunan, di kilometer 5 Balikpapan-Samarinda. Sebelumnya, dia melamar dengan berganti nama sebagai Edi. Sepekan bekerja, dia akhirnya diringkus Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim dan Satreskrim Polres Balikpapan, Sabtu (16/7) malam lalu.