Crosser terjebak di Kalimantan, remaja 13 tahun berhasil lolos
Panitia mengirimkan makanan kepada mereka yang terjebak dengan helikopter.
Puluhan crosser terjebak di hutan Kalimantan saat lomba Trail Adventure memeriahkan HUT Ke-116 Kota Balikpapan. Namun, seorang crosser bernama Ganda asal Balikpapan, menolak istilah bahwa mereka terjebak.
Menurutnya, semua berada dalam rute yang sudah direncanakan. Rute pun sudah disurvei, dan terbukti meskipun berat, tetap bisa dilalui dengan selamat.
"Buktinya ada mbak Agata ini, perempuan, baru 13 tahun, yang tetap bisa lolos. Apalagi acaranya direncanakan memang berlangsung sampai Minggu sore," sebut Ganda di Balikpapan, Senin (18/2). Ganda menunjuk Afni Agata, siswa SMPN 8 Balikpapan, crosser perempuan yang ikut trail adventure ini bersama Budinoyo ayahnya.
Itu artinya, jelas Ganda dikutip antara, seandainya tidak terjadi apa-apa, crosser yang paling payah pun akan bisa keluar meski hingga Minggu malam.
Saat Sabtu malam, panitia menyiapkan tempat bermalam di Km 55 Jalan Soekarno-Hatta, yaitu di kawasan di mana banyak terdapat warung peristirahatan para pengemudi.
Menurut dia, trail adventure ini sesungguhnya bukan lomba karena tidak mencari siapa yang tercepat masuk finish atau tercepat menyelesaikan lomba. Hadiah sebuah motor trail KTM dan Kawasaki KLX pun diberikan dengan undian, yaitu undian nomor start.
Ganda sendiri berhasil keluar di Km 62 pada pukul 17.00, setelah memulai perjalanan pukul 15.00 dari Bukit Bangkirai, 30 km dari Jalan Soekarno-Hatta di Km 38 Samboja.
Ia bersama tidak kurang dari 15 crosser yang dipimpin Denny Warrouw, pemimpin jalan.
Meski begitu, Mugiono menggambarkan bahwa para peserta yang ditemuinya di dalam hutan tampak benar-benar kelelahan, basah, dan kedinginan. Mereka juga tidak punya makanan dan tidak ada tempat berteduh.
Panitia kemudian merespon dengan mengirimkan makanan kepada mereka dengan helikopter.
Pada Minggu (17/2), dengan perlahan semua melanjutkan perjalanan dan keluar dari trek menuju Jalan Soekarno-Hatta. Sebagian lagi keluar dengan meninggalkan motor di hutan yang masih belum bisa dikeluarkan dari lintasan yang lumpur.