Cuaca buruk perairan selatan Jateng, harga lobster Rp 1 juta/kg
Nelayan hanya berani melaut selama 4 jam karena menghindari ombak tinggi.
Cuaca buruk yang terjadi di perairan selatan Jawa Tengah menyebabkan kelangkaan lobster dan ikan bawal putih, akibatnya harga kedua jenis komoditas laut tersebut naik hingga 100 persen.
Saat ini, harga lobster mutiara di tingkat nelayan menembus harga Rp 1 juta per kilogram dari sebelumnya yang hanya berkisar Rp 500 ribu per kilogram. Sedangkan, harga ikan bawal putih sudah menembus harga Rp 500 ribu per kilogram.
Seorang pengepul lobster asal Cilacap Jawa Tengah, Sumani mengatakan saat ini semua simpanan sudah habis terjual dengan harga yang cukup tinggi. "Lobster super yang bobotnya mencapai 5 ons sekarang harganya sudah naik jauh, karena biasanya digunakan untuk tradisi Imlek," ucapnya, Kamis (23/1).
Banyaknya nelayan yang tidak melaut, jelasnya, menjadi penyebab tingginya harga lobster. Selain itu, merosotnya hasil tangkapan nelayan disertai dengan tingginya permintaan eksportir membuat harga semakin melambung. Sementara itu, nelayan di Teluk Penyu Cilacap, Supono menjelaskan, saat ini ikan bawal putih paling dicari nelayan karena harganya tinggi mencapai Rp 500 ribu per kg.
Ia mengaku, kencangnya angin laut dan tingginya gelombang kerap menghambat nelayan untuk melaut. Melihat kondisi tersebut, ia menyiasatinya dengan pergi melaut hanya beberapa jam sehari. "Kami hanya melaut empat jam tiap hari, mulai berangkat pukul 04.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Karena kalau di atas pukul 10.00 WIB, biasanya angin kencang dan gelombang tinggi sudah mulai," jelasnya.
Terpisah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kebumen, Saman mengatakan saat ini nelayan sedang meraup untung yang besar. Menurunnya hasil tangkapan lobster dan bawal putih oleh nelayan menjadi salah satu penyebabnya.
Seiring dengan permintaan eksportir di Jakarta yang cukup tinggi untuk diekspor ke luar negeri seperti Cina, Hongkong, dan Jepang. "Saat ini harganya sudah melangit, untuk konsumsi pasar lokal dengan harga ikan mencapai ratusan ribu sudah tidak sanggup," ujarnya.
Ia mencontohkan, hasil tangkapan lobster nelayan di tempat pelelangan ikan (TPI) Karangduwur Kebumen masih cukup baik, sekitar 1-2 kuintal dalam sehari. "Walau hasil tangkapan bagus, tapi harganya tetap tinggi. Sehingga, nelayan masih tetap bisa meraup untung besar saat badai datang," ucapnya.