Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Banten Hingga 15 Januari 2023
Potensi cuaca ekstrem di wilayah Banten berpeluang menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Banten agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem sepekan ke depan. Cuaca ekstrem itu diperkirakan mulai terjadi sejak 9 hingga 15 Januari 2023.
"Kami berharap warga tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem itu," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tarjono, Senin (9/1).
-
Apa yang dilakukan Bung Karno pada Masjid Jamik di Bengkulu? Bung Karno yang dahulu sempat mengenyam pendidikan di Insinyur Teknik Sipil dari Technische Hoogeschool (THS) atau dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), berniat untuk merenovasi masjid tersebut karena sudah tak layak dan juga membahayakan jemaah.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Siapa Baim Alkatiri? Lama tidak terlihat, Ibrahim Khalil Alkatiri tumbuh menjadi remaja dewasa yang tampan.
-
Kapan Bendungan Batutegi diresmikan? Bendungan Batutegi sudah dibangun sejak tahun 1994 dan langsung diresmikan oleh Presiden Megawati pada tahun 2004.
-
Di mana Benteng Klingker Fort Banjoenjapa berada? Benteng ini berada di tengah belantara hutan Pulau Nusakambangan.
Potensi cuaca ekstrem di wilayah Banten berpeluang menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi diminta agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan.
BMKG memprakirakan cuaca ekstrem di Banten itu ditandai potensi curah hujan tinggi dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang.
Potensi cuaca ekstrem itu, kata dia, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, indeks ENSO di wilayah Nino 3.4 mendukung peningkatan hujan di wilayah Indonesia, suhu muka laut relatif hangat dengan nilai anomali berkisar antara 0.5 hingga 2.5 derajat celcius di wilayah Laut Jawa dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air).
Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Banten.
"Kami minta warga tetap selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem itu," kata Tarjono, dilansir dari Antara.
(mdk/tin)