Cuma ingin sekolah, harapan anak-anak Suku Bajo di HUT RI ke-72
Menurut Sondang Leoanak, lomba merakit dan menghias perahu merupakan perlombaan utama, perahu yang dirakit pula akan ditulis berbagai macam impian ke depan dengan harapan pemerintah mendengar, melihat dan menemukan impian mereka.
Berbeda dengan siswa-siswi lainnya di seantero Indonesia. Di Pulau Kera, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur anak-anak Suku Bajo menyambut Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke 72 dengan cara yang sederhana.
Mereka dibuatkan lomba makan kerupuk, lari kelereng dan merakit perahu hias dari botol air mineral bekas, oleh Sondang Leoanak dan Bonik Kurniati Amalo, dosen Politeknik Pertanian Negeri Kupang dalam program Ipteks Bagi Masyarakat (IbM).
Perahu mini yang dirakit yang kemudian dilepas di pantai dengan harapan keberadaan mereka di pulau tersebut diakui oleh pemerintah daerah. Mereka yang juara kemudian diberikan hadiah yakni peralatan tulis menulis dan buku bacaan, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kelanjutan pendidikan mereka.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Anak-anak Suku Bajo di Kupang ©2017 merdeka.com/ananias petrus
Semenjak gedung sekolah mereka yang dibangun secara semi permanen diterjang badai puting beliung, anak-anak ini tidak lagi melakukan aktivitas belajar mengajar. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu bersama orangtua mereka yang berprofesi sebagai nelayan.
Menurut Sondang Leoanak, lomba merakit dan menghias perahu merupakan perlombaan utama, perahu yang dirakit pula akan ditulis berbagai macam impian ke depan dengan harapan pemerintah mendengar, melihat dan menemukan impian mereka.
"Kita tahu bahwa anak-anak di sini adalah anak-anak Suku Bajo, orangtua mereka itu nelayan jadi kapal itu menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari sehingga kami mengangkat ini," ungkapnya, Minggu (13/8).
Anak-anak Suku Bajo di Kupang ©2017 merdeka.com/ananias petrus
Sondang menambahkan, sebagai akademisi dirinya peduli terhadap pendidikan anak-anak Suku Bajo, sehingga hal yang dilakukan walau sederhana namun bermanfaat bagi keseharian mereka di pulau tersebut.
"Kapal yang mereka buat ini bisa membawa mimpi mereka, jadi rencana setelah ini kapal akan dilepas di laut dengan anak-anak sehingga bisa menulis mimpi mereka dan kami berharap pemerintah mendengar, melihat, dan menemukan impian mereka," ujarnya.
Yandri, salah satu anak Suku Bajo yang ditemui disela-sela kegiatan mengaku, sekolah mereka roboh diterjang puting beliung, sehingga ia bersama teman-temannya sudah tidak lagi belajar.
"Saya su tidak sekolah lagi karena sekolah kami sudah rusak. Sekolah rusak karena kena puting beliung, setiap hari kami di laut bantu bapak," ucapnya Singkat.
Anak-anak Suku Bajo di Kupang ©2017 merdeka.com/ananias petrus
Sementara itu, Ketua Rukun Warga Pulau Semau Hasan Saban mengatakan, jumlah penduduk yang menetap di sana sebanyak 125 Kepala Keluarga, dengan jumlah jiwa lebih dari 400 orang. Semua penduduk berprofesi sebagai nelayan.
"Anak-anak sangat senang dengan kegiatan ini, kita tahu bahwa kami jauh dari kota sehingga lomba untuk sambut HUT RI seperti ini jarang dilakukan, semoga kegiatan ini dimaknai oleh anak-anak," tambahnya.
Usai mengikuti semua perlombaan dan merakit perahu, anak-anak ini kemudian berlarian ke pantai untuk melepaskan perahu buatan mereka masing-masing, dengan harapan fasilitas pendidikan, kesehatan dan air bersih serta infrastruktur lainnya dapat diperhatikan oleh pemerintah seiring bertambahnya usia negeri ini.
Baca juga:
Jokowi gelontorkan Rp 946 M bangun rusun khusus santri Ponpes
Fasilitas memadai, Pemkot Bekasi siap terapkan full day school
Unpam targetkan terima 100.000 mahasiswa per tahun
Potret pendidikan di pelosok, beratap langit berlantai tanah
Berkali-kali Jokowi kritik kualitas SMK di tanah air