Pura-pura ikut salat, duda pengangguran malah curi Alquran
Pelaku sudah 3 bulan beraksi di puluhan masjid.
Rizal (37), seorang duda pengangguran nekat menghidupi satu orang anaknya dengan mencuri kitab Alquran untuk kemudian ia jual kembali. Himpitan ekonomi lah yang memaksanya berbuat demikian.
Kapolsek Pademangan Kompol Andi Baso menjelaskan pelaku termasuk spesialis pencurian Alquran. Diduga, pelaku mempunyai jaringan tersendiri dalam melancarkan aksinya.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Sepak terjang Rizal pun berakhir usai dipergoki warga saat tengah beraksi di Masjid Jami Attahiyah yang berada di Jl. Pademangan I RT02/01 Pademangan Barat, Jakarta Utara.
"Kronologinya tersangka ikut salat berjamaah di suatu masjid, setelah masjid sepi ia melancarkan aksinya dengan memasukkan Al-Quran tersebut ke dalam tas punggung yang sudah ia bawa sebelumnya. Tapi aksinya kepergok sama guru ngaji, akhirnya ia di giring ke kantor polisi," jelas Andi kepada wartawan di Mapolsek Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (29/1).
Ia menuturkan bahwa tersangka menjual Al-Quran tersebut di pasar loak daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Satu kitab suci ia brandol dengan harga Rp 15.000. Dari hasil penangkapan tersebut, pihaknya mengamankan puluhan Al-Quran yang ada di rumahnya dan siap di jual ke pasar loak. Akibat perbuatannya ia terjerat pasal 362 KUHP Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman pidana di atas 5 tahun penjara.
Sementara itu, kepada awak media Rizal mengaku terpaksa beraksi lantaran himpitan ekonomi. Sebelumnya ia merupakan pedagang loak di daerah Senen. Namun, ia telah diusir pihak aparat keamanan untuk tidak berjualan sebagai PKL di sekitar daerah tersebut.
"Sudah 3 bulan nyurinya untuk makan, karena yang gampang nyuri itu di masjid, pernah jualan jadi tukang loak tapi diusir sama satpol PP, jualnya di Senen. Udah nyuri di puluhan mesjid," tandasnya.
Baca juga:
Kabur ke hutan, bandit ditangkap usai minta makan ke warga
Ingin jarah BBM, maling di Australia malah menyedot isi tanki WC
Curi motor, siswa SMP asal Jambi diringkus polisi
Usut kasus perdagangan ginjal, Bareskrim geledah klinik di Bandung
Diduga dibunuh, pria bertato mengambang di Sungai Deli
Teka-teki wanita berlumur darah dalam tong