Dalam 10 Menit, Banten Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo
Gempa bumi susulan terus terjadi di wilayah Selat Sunda Banten. Dalam rentang waktu 10 menit, dua kali gempa terjadi di Selat Sunda Banten.
Gempa bumi susulan terus terjadi di wilayah Selat Sunda Banten. Dalam rentang waktu 10 menit, dua kali gempa terjadi di Selat Sunda Banten.
Informasi gempa itu disampaikan twitter @infoBMKG. Gempa pertama terjadi pada Rabu (0/5) pukul 17.38.19 WIB. Gempa berkekuatan 4,5 magnitudo dengan titik lokasi 6.42 Lintang Selatan, 104.88 Bujur Timur. Pusat gempa berada di 81 kilometer Barat Laut Sumur-Banten dengan kedalaman 10 kilometer.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Dimana gempa Kabupaten Bandung terjadi? Persisnya kedalaman gempa mencapai 10 km di titik 7.19 LS dan 107.67 BT.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
Selang 10 menit kemudian, BMKG melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 5,2 kembali mengguncang wilayah Sumur-Banten. Gempa terjadi pukul 17.48.10 WIB dengan titik lokasi 6.56 Lintang Selatan, 104.83 Bujur Timur. Pusat gempa berada di 83 kilometer Barat Laut Sumur-Banten dengan kedalaman 10 kilometer.
"Tidak berpotensi tsunami," tulis akun twitter @infoBMKG seperti dikutip merdeka.com
BMKG: Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Banten Jenis Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa dangkal mengguncang wilayah Selat Sunda, Banten akibat adanya aktivitas sesar aktif.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, episenter gempa bumi terletak di laut pada koordinat 6,49 lintang selatan dan 104,84 bujur timur pada jarak 84 kilometer arah barat laut Sumur, Banten pada kedalaman 10 kilometer.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," kata Daryono di Jakarta, Rabu (10/5).
Analisis BMKG
Daryono menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2.
Dia mengatakan, gempa yang terjadi pada pukul 11.24.49 WIB di wilayah Selat Sunda itu berdampak dan dirasakan di daerah Pandeglang dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Gempa juga dirasakan di daerah Sukabumi, Lebak, Serang, Cilegon dengan skala intensitas II-III MMI. Kemudian, di daerah Tangerang Selatan dan Bogor dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono, dikutip Antara.
Hingga pukul 11.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Pesan BMKG
Daryono mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/gil)